Persepsi dan Perilaku Anak dalam Membangun Kota Sehat Kasus Kampung Leles, Kabupaten Sleman
Nadilla Ramadhita, Dr. Eng. Muhammad Sani Roychansyah, S.T., M.Eng.
2024 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah
Proses urbanisasi di perkotaan, sejalan dengan pertumbuhan dan pembangunan kota, berdampak pada kapasitas kota dalam menangani isu-isu kesehatan. Anak-anak, sebagai salah satu kelompok usia yang tinggal di perkotaan, juga terpengaruh oleh urbanisasi yang terjadi di kota tersebut. Kota Yogyakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang telah mengadopsi Program Kota Sehat yang diperkenalkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan tujuan mengembangkan strategi perencanaan dan pembangunan yang berfokus pada aspek kesehatan.
Selain menjadi salah satu kota yang mengimplementasikan Program Kota Sehat, Kota Yogyakarta juga memiliki Program Kampung Ramah Anak yang tersebar di 198 daerah, termask di Kampung Leles, RW 18, Kalurahan Condongcatur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui Program Kota Sehat dan Kampung Ramah Anak, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi prinsip-prinsip Kota Sehat di Kampung Leles berdasarkan persepsi dan perilaku anak; dan (2) mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat anak-anak di Kampung Leles dalam mewujudkan Kota Sehat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan deduktif. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif yang didukung oleh wawancara dan pemahaman teoritis, yang menghasilkan kriteria variabel untuk mengevaluasi situasi di lapangan. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa prinsip-prinsip kota sehat berdasarkan persepsi dan perilaku anak belum diterapkan secara optimal di Kampung Leles RW 18. Perlu adanya peningkatan dan intervensi tambahan khususnya pada beberapa aspek yaitu (1) Environmental Infrastructure; (2) Community Participation and Empowerment; (3) Supportive Environments; dan (4) The right to Peace. Aspek-aspek ini mempengaruhi persepsi dan perilaku anak, dan menjadi faktor penghambat anak dalam membangun kota sehat.
The process of urbanization in cities, parallel to the growth and development of the urban areas, impacts the capacity of cities to address health issues. Children, as one of the age groups residing in urban areas, are also affected by the urbanization happening in these cities. Yogyakarta is one of the cities in Indonesia that has adopted the Healthy City Program introduced by the World Health Organization (WHO) with the aim of developing planning and development strategies focused on health aspects.
In addition to being one of the cities implementing the Healthy City Program, Yogyakarta also has the Child-Friendly Village Program spread across 198 areas, including Kampung Leles, RW 18, in Condongcatur Village, Sleman Regency, Yogyakarta Special Region. Through the Healthy City Program and the Child-Friendly Village Program, this research aims to: (1) identify the principles of Healthy Cities in Kampung Leles based on children's perceptions and behaviors, and (2) identify the driving factors and barriers for children in Kampung Leles to realize a Healthy City.
This research uses a qualitative-descriptive method with a deductive approach. Data is collected through participatory observation supported by interviews and theoretical understanding, which result in variable criteria to evaluate the situation in the field. The analysis conducted indicates that the principles of a healthy city based on children's perceptions and behaviors have not been optimally implemented in Kampung Leles RW 18. There is a need for improvement and additional interventions, especially in several aspects: (1) Environmental Infrastructure; (2) Community Participation and Empowerment; (3) Supportive Environments; and (4) The right to Peace. These aspects influence children's perceptions and behaviors, serving as barriers for children in building a healthy city.
Kata Kunci : Kota sehat, persepsi, perilaku, faktor pendorong, faktor penghambat,