Laporkan Masalah

VALUASI SAHAM PT ELNUSA TBK DENGAN PENDEKATAN FUNDAMENTAL

Andrew Bintang Sudibyo, Hermeindito,Dr., SE, MM

2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Di Indonesia industri minyak dan gas bumi (migas) mempunyai peran penting atas pembangunan dan perekonomian negara yaitu sebagai sumber pendapatan negara maupun sebagai penopang sumber energi nasional untuk menggerakkan berbagai bidang kehidupan (khususnya bahan bakar minyak atau BBM). Secara historis perusahaan-perusahaan produsen migas di Indonesia seperti Pertamina sangat menjaga fungsi mereka sebagai operator atau pengelola sumur migas yang diamanatkan oleh Pemerintah. Fungsi ini tidak terlepas dari peran perusahaan jasa penunjang dan konstruksi industri migas sebagai pemain penting akan keseluruhan rantai operasi migas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harga saham salah satu perusahaan penunjang jasa dan konstruksi industri ini yakni PT Elnusa Tbk (ELSA). Alasan dipilihnya ELSA disebabkan perusahaan melakukan pengalihan 51% saham dari Pertamina (Persero) kepada PT Pertamina Hulu Energi pada kuartal keempat tahun 2021 dan sejak saat itu terus mengalami kenaikan hingga 21,0% pada kuartal kedua tahun 2023. Hal ini menciptakan peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari keputusan investasi pada saham ELSA, maka penulis berharap tesis ini dapat memberi kontribusi bagi kalangan investor dalam membuat keputusan dalam investasi saham, dan juga perusahaan khususnya manajemen dalam mempertimbangkan bisnis strategi.
    
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan melakukan analisis fundamental dengan menjalankan analisis ekonomi, industri, dan kondisi internal perusahaan. Setelah itu, analisis tersebut dijadikan sebagai asumsi atas tiga skenario ekonomi yang berbeda yaitu skenario Best (optimis), Most Likely (moderat), dan Worst (pesimis) untuk dilakukan penilaian saham dengan metode Dividend Discount Model (DDM). Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari laporan keuangan, jurnal, dan akses situs terkait data pendukung kinerja saham, data makro ekonomi, dan lain-lain.

Hasil estimasi metode valuasi DDM untuk ketiga skenario ekonomi menunjukan hasil sebesar Rp. 551 per lembar saham untuk scenario Best; Rp. 463 per lembar saham untuk scenario Most Likely dan Rp. 318 per lembar saham untuk scenario Worst; dan dengan rekonsiliasi harga saham maka dihasilkan harga saham pada rentan Rp. 437 per lembar saham hingga Rp. 461 per lembar saham. Dengan demikian nilai wajar menunjukan bahwa saham ELSA per 30 September 2023 berada di posisi undervalue yang wajar.

In Indonesia, the oil and natural gas (O&G) industry has an important role in the country's development and economy, namely as a source of state income and as a support for national energy sources to power various areas of life (especially fuel oil). Historically, oil and gas producers’ companies in Indonesia, such as Pertamina, have strictly maintained their function as operators or managers of oil and gas wells as mandated by the Government. This function cannot be separated from the role of maintenance and construction services companies in the O&G industry as important players in the entire operations supply chain. This research aims to analyze the share price of one of these companies supporting oilfield service and construction such as PT Elnusa Tbk (ELSA). The reason for choosing ELSA due to the company transferred 51% of shares from Pertamina (Persero) to PT Pertamina Hulu Energi in the fourth quarter of 2021, that since then has continued to increase up to 21.0% by the second quarter of 2023. This creates an opportunity for investors to benefit from investment decisions in ELSA shares. The author hopes that this thesis can contribute to investors in making decisions about stock investment, and also to the company especially management in relation to business strategic considerations.
 
This research is a case study using fundamental analysis by performing analysis of the economy, industry and internal conditions of the company. Such analysis is then used as an assumption to forecast three different economic scenarios namely Best (optimistic), Most Likely (moderate), and Worst (pessimistic) and perform a price valuation using the Dividend Discount Model (DDM) approach. The data used in this research are secondaries data taken from company financial reports, journals, and access to websites related to data valuations, stock performance, macroeconomic data, etc.

The estimation results using DDM approach on the three economic scenarios show a valuation price of Rp. 551 per share on best scenario; Rp. 463 per share on Most Likely scenario and Rp. 318 per share on Worst scenario, further share price reconciliation resulting at a price range of Rp. 437 per share up to Rp. 461 per share. Thus, we can conclude that the fair value of ELSA shares as of September 30 2023 are in a reasonable undervalued position

Kata Kunci : Saham ELSA, Analisis Fundamental, Ratio Keuangan, Dividend Discount Model (DDM), Non-Constant Growth, Skenario Analisis

  1. S2-2024-471078-abstract.pdf  
  2. S2-2024-471078-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-471078-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-471078-title.pdf