Laporkan Masalah

ANALISIS RISIKO PADA RANTAI PASOKAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PT DELOS RANTAI MARITIM

Andreas Kevin Wibisono, Kuncoro Harto Widodo, Prof. Dr., M.Eng.,

2024 | Tesis | S2 Manajemen

    Udang vaname merupakan produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak digunakan di Indonesia sebagai bahan baku. Rantai pasokan udang vaname di PT Delos Rantai Maritim (DRM) masih memiliki beberapa risiko yang belum terpecahkan dengan baik dan benar. Kondisi ini membuat alur dari rantai pasokan udang vaname tepatnya di PT DRM belum maksimal. Belum adanya pemetaan kejadian risiko dan pengurutan tingkat risiko dari yang tertinggi hingga terendah mengakibatkan adanya gangguan pada rantai pasokan udang vaname.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kejadian risiko, mendapatkan sumber risiko, dan mendapatkan nilai scoring untuk tiap kejadian risiko yang ditemukan. Metode yang digunakan untuk mendapatkan kejadian risiko dengan proses pemetaan aktivitas bisnis adalah supply chain operations reference (SCOR) model. Setelah mendapatkan kejadian risiko guna mengetahui nilai RPN pada tiap kejadian risiko kemudian diurutkan mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah menggunakan metode Failure Modes and Effect Analysis.

    Hasil dari penelitian ini didapatkan 11 kejadian risiko dan 14 sumber risiko. Terdapat 11 kejadian risiko pada proses rantai pasokan mulai dari perencanaan hingga pengembalian. Berdasarkan metode FMEA didapatkan nilai RPN pada tiap kejadian risiko dan kejadian risiko yang paling tinggi dari rantai pasokan udang vaname di PT DRM yaitu terjadi fluktuasi harga udang.



    Vannamei shrimp is a product that has high economic value and is widely used in Indonesia as a raw material. The vannamei shrimp supply chain at PT Delos Rantai Maritim (DRM) still has several risks that have not been resolved properly and correctly. This condition means that the flow of the vannamei shrimps supply chain, specifically at PT DRM, is not optimal. The absence of mapping risk events and ranking risk levels from highest to lowest has resulted in disruption to the vannamei shrimp supply chain.

    This research aims to identify and analyze risk events, obtain risk agents, and obtain scoring values for each risk event found. The method used to obtain risk events is by mapping business activities using the supply chain operations reference (SCOR) model. After obtaining risk events at each stage of the supply chain, the risk events are then assessed to determine the RPN value for each risk event and the sorted from highest to lowest using the Failure Modes and Effect Analysis method.

    The results of this research showed that there were 11 risk events and 14 risk agents. There are 11 risk events in the supply chain process from planning to return. Based on the FMEA method, the RPN value was obtained for each risk event and the highest risk event in the vannamei shrimp supply chain at PT DRM was fluctuations in shrimp prices.


Kata Kunci : SCOR, FMEA, rantai pasokan, udang vaname

  1. S2-2024-489968-abstract.pdf  
  2. S2-2024-489968-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-489968-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-489968-title.pdf