Proses Kebakaran dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya di Permukiman Tepi Sungai Kota Banjarmasin
Megananda Arum Cinda Putri, Dr. Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng., IPM.
2024 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur
Bencana kebakaran pada permukiman penduduk merupakan permasalahan yang sering terjadi pada kota-kota di Indonesia, tidak terkecuali kota Banjarmasin yang berada di provinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin sendiri secara khusus memiliki karakteristik geografis dimana pada kota ini terdapat sungai besar hingga sungai kecil, yaitu setidaknya sebanyak 102 sungai. Di sisi lain, air diketahui merupakan media pemadaman api utama ketika terjadi kebakaran. Banyaknya ketersediaan air yang berasal dari sungai-sungai di kota Banjarmasin nyatanya tidak mengurangi angka kasus kebakaran pada permukiman penduduk yang terlihat dengan tercatatnya 108 kebakaran yang terjadi selama 2022. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat indikasi adanya pengaruh lain yang menyebabkan terus tingginya jumlah kasus kebakaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi proses kebakaran yang terjadi pada permukiman tepi sungai di kota Banjarmasin dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses kebakaran tersebut. Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat dua tipe proses kebakaran yang terjadi pada unit-unit amatan kejadian kebakaran di permukiman tepi sungai kota Banjarmasin, yaitu kebakaran yang tidak menyebar ke bangunan lain selain bangunan sumber api dan kebakaran yang menyebar ke bangunan lain selain bangunan sumber api. Diketahui pula terdapat indikasi hubungan antar profil bangunan dan lingkungan unit amatan dengan tipe proses kebakaran yaitu pola permukiman terhadap jaringan jalan, layer posisi bangunan terhadap akses ke sungai dan jumlah bangunan terbakar, durasi kebakaran terhadap cuaca dan ruang sumber kebakaran, ruang sumber kebakaran terhadap jumlah bangunan terbakar, dan vegetasi bangunan. Selain itu, ditemukan pula bahwa dari 14 faktor penyebab menyebarnya kebakaran antar ruang maupun bangunan, faktor-faktor yang mendominasi menyebabkan penyebaran kebakaran adalah material mudah terbakar berupa kayu pada bangunan, kepadatan bangunan, angin kencang, dan listrik yang terlambat dipadamkan oleh PLN ketika kebakaran terjadi.
Fire disasters in residential areas are a common problem in cities across Indonesia, and the city of Banjarmasin in South Kalimantan is no exception. The city of Banjarmasin itself in particular has geographical characteristics where there are large rivers to small rivers, which are at least 102 rivers. On the other hand, water is known to be the main fire-fighting medium when a fire occurs. The abundant availability of water from the rivers in Banjarmasin city has not reduced the number of fire cases in residential areas, as 108 fires were recorded during 2022. This shows that there are indications of other influences that cause the continued high number of fire cases. This study was conducted to identify the fire process that occurs in riverside settlements in Banjarmasin city and the factors that influence the fire process. The findings show that there are two types of fire processes that occur in the observed units of fire incidents in riverside settlements in Banjarmasin city, namely fires that do not spread to buildings other than the fire source building and fires that spread to buildings other than the fire source building. It was also found that there are indications of relationships between the building and environmental profiles of the observed units and the type of fire process, namely settlement pattern to the road network, building position layer to access to the river and the number of buildings burned, fire duration to weather and fire source space, fire source space to the number of buildings burned, and building vegetation. In addition, it was also found that of the 14 factors that caused the spread of fire between spaces and buildings, the factors that dominated the spread of fire were combustible materials in the form of wood in buildings, building density, strong winds, and electricity that was extinguished late by PLN when the fire occurred.
Kata Kunci : Faktor kebakaran, permukiman tepi sungai, proses kebakaran.