Pengaruh Kontraksi Nozzle dan Diverging Angle Diffuser Terhadap Performa Terowongan Angin Menggunakan Simulasi Numerik
Raden Muhammad Rafi Putra Kusuma, Ir. Muhammad Agung Bramantya, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D.ASEAN Eng.
2024 | Skripsi | TEKNIK MESIN
Terowongan angin merupakan sebuah alat
untuk menguji sebuah objek dan mempelajari karakteristik aerodinamika objek
tersebut dengan mengalirkan udara yang telah di kondisikan di dalam sebuah
saluran tertutup. Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengembangan performa
dengan memodifikasi desain komponen-komponen terowongan angin pada Lab. Fluida
Dinamik DTMI UGM dengan metode menggunakan software Autodesk Inventor
2023 untuk membuat model 3D dari terowongan awal dan model perbaikan dan mensimulasikannya menggunakan Computational
Fluid Dynamics (CFD) berupa ANSYS Fluent R1 2023 untuk mencari hasil
performa dari model-model tersebut. Setelah itu hasil performa setiap model
dibandingkan dan dicari korelasi terhadap pengembangan setiap geometrinya dan
ditarik kesimpulan dari itu. Pengembangan performa dapat menghasilkan intensitas
turbulensi yang lebih baik dan uniformitas aliran yang merata, menaikan operating
range terowongan atau meminimalisir pressure drop terowongan. Setelah
semua model selesai di simulasikan ditemukan bahwa nilai kecepatan test
section sangat dipengaruhi oleh rasio kontraksi terowongan. Sedangkan untuk
mendapatkan terowongan yang efisien, dibutuhkan pressure recovery dari
bagian diffuser yang optimal. Dan terakhir, untuk mendapatkan hasil uji
terowongan angin yang baik, pastikan lapisan boundary layer tidak
mengalir melewati model penelitian. Ditemukan juga pengembangan performa
terhadap geometri terowongan angin awal berupa pelebaran operating range sebesar
113%, pengurangan intensitas turbulensi sebesar 20?n perbaikan pressure
drop terowongan sebesar 60%.
Wind tunnel is a complex facility to
test an object and study it’s aerodynamic characteristics by blowing pre
conditioned airflows in a closed channel onto the object. This research will be
conducted to find performance gains by modifying the geometry of the components
of the wind tunnel that’s located inside the fluid dynamics laboratory of DTMI
UGM using methods such as making the 3D models of the existing and new wind
tunnel using Autodesk Inventor 2023 and simulating it in a Computational Fluid
Dynamics (CFD) using ANSYS Fluent R1 2023 to find the performance gains that
every iteration of models produced. After that, the performance of each models
is compared and analised to find the correlation to the tunnel’s geometry
change and pull a conclusion out of that. The performance gain can be in the
form of better turbulence intensity and flow uniformity, a wider operating
range of the tunnel, or a lesser pressure drop inside the system. After every models
are simulated we can find that the flow speed inside the test section is
greatly determined by the contraction ratio, while to get an efficient tunnel, we
need an optimal pressure recovery inside the diffuser. And lastly, to get an accurate
test result, make sure none of the boundary layer forming inside the tunnel
flows through the object in the test. As for the performance gains, after the
modifications we find that the operating range is now 113% wider, the
turbulence intensity is 20% lower and the pressure drop is improved by 60%.
Kata Kunci : Terowongan angin, Computational fluid dynamics , modifikasi, performasi