Laporkan Masalah

The Characteristics of Grammatical and Ungrammatical Clauses in IELTS Writing Simulations by LPDP Affirmation Scholarship Awardees

Muhammad Adi Pratama, Dr. Aris Munandar, M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Linguistik

English writing skills are essential for individuals wanting to study at English-speaking universities. As they are challenging for Indonesian learners, grammar problems in IELTS writing were found. Unfortunately, diminishing the ungrammaticalities for an improvement is difficult. Determining the scores according to the official score descriptors is also complicated. For these two reasons, this study investigated grammatical and ungrammatical clauses in IELTS writing performances done by LPDP Affirmation Scholarship awardees in the test simulations. The proportions of both clause groups were also compared based on the score variation to help understand the descriptors. The analysis began by identifying the clauses through a qualitative method. Next, a quantitative method was applied to determine the numbers of those clause classifications and their proportions by undergoing a one-way ANOVA test. The results revealed that various constituents of grammatical clauses are associated with the test scheme and the participants’ need to convey ideas. The ungrammatical clauses are owing to their lack of English proficiency and the examination pressure. The number of grammatical clauses is approximately three times bigger than that of ungrammatical ones. In detail, the low proportions of ungrammatical clauses are linked to the low scores. Nevertheless, the high proportions of grammatical clauses do not necessarily mean to show the high scores. The statistical correlation between the proportions of both clauses’ categories and the score variation is proven valid. Ultimately, the descriptors can be understood by examining the clauses’ proportions from this study. It facilitates the score predictions, which benefit the learners and teachers.

Keterampilan menulis bahasa Inggris sangat penting bagi orang-orang yang ingin belajar di universitas berbahasa Inggris. Karena keterampilan ini menantang bagi pemelajar Indonesia, permasalahan tata bahasa pada keterampilan menulis IELTS ditemukan. Sayangnya, mengurangi jumlah ketidakgramatikan untuk perbaikan itu sulit. Penentuan skor dengan mengacu pada deskriptor resminya juga rumit. Berdasarkan dua alasan ini, penelitian ini mengidentifikasi klausa gramatikal dan non-gramatikal dalam pekerjaan menulis IELTS yang dilakukan oleh penerima Beasiswa Daerah Afirmasi LPDP pada simulasi tes. Proporsi kedua kelompok klausa ini juga dibandingkan berdasarkan variasi skornya untuk membantu memahami deskriptor. Analisis dimulai dengan mengidentifikasi klausa-klausa tersebut melalui metode kualitatif. Kemudian, metode kuantitatif diterapkan untuk mengetahui jumlah dan proporsi klausa dengan menjalankan tes one-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai konstituen klausa gramatikal berkaitan dengan skema tes dan kebutuhan peserta untuk menyampaikan gagasan. Klausa non-gramatikal disebabkan oleh kurangnya kecakapan berbahasa Inggris dan tekanan ujian. Jumlah klausa gramatikal sekitar tiga kali lebih besar dari jumlah yang tidak gramatikal. Secara rinci, proporsi klausa gramatikal yang rendah ternyata berkaitan dengan skor rendah. Akan tetapi, proporsi klausa gramatikal yang tinggi belum tentu menunjukkan nilai yang tinggi. Korelasi statistik antara proporsi kedua klausa tersebut dan variasi skor terbukti valid. Pada akhirnya, deskriptor dapat dipahami dengan mengkaji proporsi kedua jenis klausa pada studi ini. Hal ini memfasilitasi prediksi skor yang bermanfaat bagi pemelajar dan pengajar.

Kata Kunci : grammaticality, ungrammaticality, clause, IELTS writing

  1. S2-2024-501436-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501436-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501436-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501436-title.pdf