Laporkan Masalah

AnalisisPenyusunan Perencanaan Program Kerja dan Kegiatan Dengan Metode RSPP Melalui PenerapanAnggaran Berbasis Kinerja Pada satker BPH Migas

Isser Manalsal, Rusdi Akbar, M. Sc., Ph.D., CMA., Ak., CA.

2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

BPH Migas memiliki peran penting dalam mengatur ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas Bumi sesuai kebijakan Pemerintah di seluruh wilayah Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri. Penganggaran BPH Migas merupakan proses kompleks dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan sektor minyak dan gas bumi, di mana melibatkan pengaturan pendanaan dan alokasi sumber daya untuk berbagai kegiatan dan program. Hal ini memiliki dampak signifikan terhadap keberlanjutan sektor energi dan ekonomi nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, mengikuti metode RSPP untuk mengaitkan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), dan Perjanjian Kinerja (PK). Evaluasi kinerja BPH Migas tahun 2021 dan 2022 menunjukkan efektivitas melalui sistem RSPP, dengan pencapaian target kinerja pada 12 dari 13 indikator Kinerja Program. Meskipun demikian, terdapat indikator yang belum mencapai 100%, yaitu volume pengangkutan dan niaga Gas Bumi melalui pipa.

Realisasi anggaran BPH Migas tahun 2022 mencapai 99,51?ri total pagu anggaran, dengan nilai Capaian Hasil (efektivitas) sebesar 113,65?n Efisiensi sekitar 73,55%. Pencapaian ini menunjukkan optimalitas alokasi sumber daya untuk mendukung target organisasi. Namun, terdapat beberapa permasalahan terkait perbedaan dan penambahan indikator sasaran kegiatan dalam Renja dan PK. Poin tersebut mencakup perbedaan target antara Renja dan PK terkait jumlah rekomendasi pembangunan ruas Kaltim-Kalsel dan WJD di Kalimantan, serta tahapan pembangunan pipa gas bumi Trans Kalimantan. Selain itu, ada penambahan indikator terkait jumlah badan usaha yang memenuhi ketentuan penyediaan cadangan operasional BBM. Proses penyusunan anggaran juga menghadapi tantangan, terutama dalam menentukan persentase peningkatan anggaran dan mendukung kegiatan Presiden dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Oleh karena itu, perumusan indikator sasaran dan kegiatan yang akurat sangat penting untuk menghindari kesalahan penentuan yang dapat merugikan akuntabilitas kinerja organisasi. Dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran komprehensif tentang peran dan kinerja BPH Migas serta tantangan dalam penganggaran dan perencanaan kegiatan, mendukung upaya menuju keberlanjutan sektor energi dan ekonomi nasional. 

BPH Migas has an important role in regulating the availability and distribution of Fuel Oil (BBM) and Natural Gas according to Government policy throughout Indonesia as well as increasing the use of Natural Gas in the country. BPH Migas budgeting is a complex process in planning and managing finances in the oil and gas sector, which involves arranging funding and resource allocation for various activities and programs. This has a significant impact on the sustainability of the energy sector and the national economy.
This research uses a qualitative descriptive approach, following the RSPP method to link the Strategic Plan (Renstra), Work Plan (Renja), and Performance Agreement (PK). Evaluation of BPH Migas' performance in 2021 and 2022 shows the effectiveness of the RSPP system, with achievement of performance targets on 12 of the 13 Program Performance indicators. However, there are indicators that have not yet reached 100%, namely the volume of natural gas transportation and trade via pipeline.

The realization of the BPH Migas budget in 2022 reached 99.51% of the total budget ceiling, with a Result Achievement (effectiveness) value of 113.65% and efficiency of around 73.55%. This achievement shows the optimal allocation of resources to support organizational targets. However, there are several problems related to differences and additions to activity target indicators in Renja and PK. These points include differences in targets between Renja and PK regarding the number of recommendations for building the East Kalimantan-Kalsel and WJD sections in Kalimantan, as well as the stages of construction of the Trans Kalimantan natural gas pipeline. Apart from that, there are additional indicators related to the number of business entities that fulfill the provisions for providing fuel operational reserves. The budget preparation process also faces challenges, especially in determining the percentage of budget increases and supporting the President's activities with a high level of uncertainty. Therefore, the formulation of accurate target and activity indicators is very important to avoid determination errors that can harm organizational performance accountability. Thus, this research provides a comprehensive overview of the role and performance of BPH Migas as well as challenges in budgeting and planning activities, supporting efforts towards sustainability in the energy sector and the national economy. 

Kata Kunci : Budget, BPH Migas, Performance Agreement, Work Plan, Strategic Plan.

  1. S2-2024-490770-abstract.pdf  
  2. S2-2024-490770-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-490770-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-490770-title.pdf