Perubahan pola migrasi penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1971 dan 1980 berdasarkan sensus penduduk

Sriana Suji Mulyani, Dr. Ida Bagoes Mantra

1984 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan propinsi terkecil setelah DKI Jakarta, juga mampunyai kepadatan penduduk terpadat nomor dua setelah DKI Jakarta. Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduknya relatip rendah (191 persen ,pertahun). Hal ini mungkin disebabkan banyaknya migran keluar, terkait juga diimbangi dengan banyaknya migran masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk melihat perubahan pola migrasi penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 1971- 1980. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa diskriptip dengan membuat perhitungan dari tabulasi silang hasil sensus penduduk tahun 1971 dan 1980. Perubahan pola migrasi penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 1971-1980, dapat diungkapkan melalui pengelompokan propinsi berdasarkan jumlah migran masuk dan migran keluar. Di kelompok tinggi pada tahun 1971, migran masuk berasal dari propinsi yang jaraknya relatif dekat dan jumlah migrannya besar. Di kelompok sedang jaraknya agak jauh dan jumlah migrannya lebih kecil. Demikian pula di kelompok rendah, jaraknya semakin jauh dan jumlah migrannya semakin kecil. Jadi nampak bahwa jumlah migran masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta dipengaruhi jarak, yakni semakin jauh jarak yang ditempuh semekin kecil jumlah migrannya. Namun pada tahun 1980 telah terjadi perubahan, yaitu peningkatan jumlah migran pada masing-masing kelompok. Peningkatan dan perbaikan sarana transportasi dan komunikasi mungkin akan menyebabkan perubahan tersebut. terjadi kenaikan jumlah migran keluar dari Daerah istimewa Yogyakarta yang menuju ke propinsi-propinsi Bengkulu, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara. Selain telah meningkatnya sarana transportasi dan komunikasi, juga disebabkan telah dibukanya propinsi-propinsi tersebut pada dewasa ini sebagai daerah penerima transmigran.

-

Kata Kunci : Migrasi penduduk,Kota Yogyakarta,DIY