Analisis Temporal dan Spasial Fenomena El Niño dan Indian Ocean Dipole Positif dengan Kekeringan Meteorologis di Bali
Nyoman Iswarya Pawitrama, Endita Prima Ari Pratiwi, S.T., M.Eng., Ph.D; Karlina, S.T., M.Eng., Ph.D
2024 | Tesis | S2 Teknik Sipil
Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia
yang menjadi daerah perhatian serius dalam penanganan kekeringan. Kondisi
kekeringan di Bali bermula dari aspek meteorologis dimana pada periode tertentu
kedalaman hujan di Bali dibawah ambang batas yang mengacu terhadap suatu nilai
indeks. Salah satu penyebab hal tersebut adalah anomali yang terjadi di Samudra
sekitar Indonesia, yaitu: El Niño–Southern
Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD). Kajian lebih
mendalam mengenai kekeringan meteorologis di Bali masih diperlukan, khususnya
hubungannya terhadap fenomena anomali ENSO dan IOD.
Pada penelitian ini kondisi kekeringan
meteorologis dianalisis secara temporal dan spasial. Kondisi kekeringan kemudian
dianalisis hubungannya terhadap fenomena El Niño dan IOD Positif. Data
yang digunakan adalah data hujan terukur dari 40 stasiun Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika Provinsi Bali dan 1 stasiun Balai Wilayah Sungai
Bali-Penida dari tahun 1991 sampai 2020. Aspek analisis yang dilakukan
diantaranya: karakteristik curah hujan tahunan di Bali, perhitungan indeks kekeringan
hujan bulanan dengan metode Standardized Precipitation Index (SPI) skala
1, 3, 6, dan 12 bulanan, dan analisis frekuensi relatif kejadian kekeringan
dari nilai SPI skala 1, 3, 6, dan 12. Setelah itu, kondisi El Niño yang
diketahui dari nilai Oceanic Niño Index (ONI) dan IOD Positif
yang diketahui dari nilai Dipole Mode Index (DMI) dianalisis korelasi
dengan nilai SPI skala 3 bulanan. Analisis korelasi menggunakan metode korelasi
Pearson dan Spearman pada setiap stasiun hujan. Sebaran koefisien korelasi (r)
yang dihasilkan dipetakan secara spasial untuk mengetahui seberapa besar
pengaruhnya El Niño dan IOD Positif terhadap kondisi kekeringan di Bali.
Hasil penelitian menunjukan
bahwa curah hujan rata-rata tahunan di Bali terbukti lebih rendah dibandingkan
rata-rata se-Indonesia. Kondisi kekeringan di Bali juga didominasi oleh
kategori kering moderat pada skala SPI 1, 3, 6, dan 12 Bulanan. Hubungan
kekeringan meteorologis dari nilai SPI-3 dengan fenomena El Niño dari
nilai ONI berada pada kategori moderat menuju kuat, sedangkan hubungan korelasi
kekeringan meteorologis dengan fenomena IOD Positif dari nilai DMI berada pada
kategori lemah menuju moderat.
Bali is one of the provinces in Indonesia that is an area
of serious concern in handling drought. Drought conditions in Bali start from
the meteorological aspect where at certain periods the depth of rain in Bali is
below the threshold, both against the average in Bali or throughout Indonesia
and against an index value. One of the causes of this is anomalies that occur
in the ocean around Indonesia, namely: El Niño-Southern Oscillation (ENSO) and
Indian Ocean Dipole (IOD). More in-depth studies of the meteorological drought
in Bali are still needed, especially its relation to the anomalous phenomena of
ENSO and IOD.
In this study, meteorological drought conditions were
analyzed temporally and spatially. Drought conditions were then analyzed for their
relationship to El Niño phenomena and Positive IOD. The data used are measured
rainfall data from 40 stations of the Bali Provincial Meteorology, Climatology
and Geophysics Agency and 1 station of the Balai Wilayah Sungai Bali-Penida from
1991 to 2020. The analysis aspects carried out include: annual rainfall
characteristics in Bali, calculation of monthly rainfall drought index using
the Standardized Precipitation Index (SPI) method on a scale of 1, 3, 6, and 12
months, and analysis of the relative frequency of drought events from SPI
values on a scale of 1, 3, 6, and 12. After that, El Niño conditions known from
Oceanic Niño Index (ONI) values and Positive IOD known from Dipole Mode Index
(DMI) values were analyzed for correlation with SPI values on a 3-month scale.
Correlation analysis used the Pearson and Spearman correlation methods at each
rain station. The resulting distribution of correlation coefficients (r) was
spatially mapped to determine how much influence El Niño and Positive IOD had on
drought conditions in Bali.
The results showed that the average annual rainfall in Bali
proved to be lower than the average in Indonesia. Drought conditions in Bali
are also dominated by moderate dry categories on the SPI scale of 1, 3, 6, and
12 Monthly. The relationship of meteorological drought from the SPI-3 value
with the El Niño phenomenon of the ONI value is in the moderate to strong
category, while the relationship of meteorological drought correlation with the
Positive IOD phenomenon of the DMI value is in the weak to moderate category.
Kata Kunci : kekeringan, meteorologis, Bali, el niño, iod positif