Pengembangan Telenursing Berbasis Website untuk Manajemen Mandiri Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
THERESIA TITIN MARLINA, Widyawati, S.Kp.,M.Kes.,Ph.D; Haryani.,Skp.,M.Kes.,Ph.D
2024 | Disertasi | S3 Kedokteran Umum
Latar belakang. Diabetes Melitus (DM) penyebab kematian terbesar ketiga di
Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi salah satu alternatif terbaik
sebagai media edukasi di era digital. Penelitian ini bertujuan mengembangkan
dan mengimplementasikan telenursing berbasis website untuk manajemen
mandiri penderita DM tipe 2.
Metode: Penelitian ini terdiri atas dua tahap yaitu tahap pengembangan dan
tahap implementasi penggunaan telenursing berbasis website. Penelitian ini
menggunakan user centered design untuk mengembangkan telenursing berbasis
website, dan randomized control trial untuk implementasinya. Waktu penelitian
mulai 6 Mei 2022 sampai dengan 5 Mei 2023, di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta. Total sampel sebanyak 134 orang yang terdiri dari 67 orang
responden di kelompok kontrol dan 67 orang di kelompok intervensi. Rekrutmen
responden dilakukan sesuai kriteria inklusi sebagai berikut: penderita DM tipe 2,
usia 40–60 tahun, HbA1C >6,5%, Hb >11gr%, tidak mengalami gangguan ginjal,
gangguan kognitif, depresi dan demensia berdasarkan diagnosis dokter. Analisis
data tahap pengembangan menggunakan deskriptif kualitatif dan tahap
implementasi menggunakan generalized estimating equation.
Hasil: Hasil penelitian kualitatif pengembangan telenursing berbasis website
berdasarkan kebutuhan pasien ditemukan tiga tema yaitu: 1). Penderita DM tidak
patuh terhadap manajemen diet sesuai kondisinya, 2). Penderita DM tidak
mampu mengelola sumber dukungan sehingga terjadi komplikasi, 3). Penderita
DM membutuhkan media informasi pengelolaan DM yang dapat dipercaya.
Sedangkan hasil wawancara berdasarkan kebutuhan perawat ditemukan 2 tema
yaitu: 1). Perawat membutuhkan pengetahuan dalam memberi edukasi
manajemen mandiri diabetes, 2). Perawat membutuhkan media informasi
manajemen mandiri diabetes yang dapat diakses dengan cepat.
Telenursing berbasis website yang dikembangkan diberi nama telenursing
manajemen diabetes yang terdiri atas fitur edukasi, monitoring dan konsultasi
melalui chat whattapps dengan hasil uji keterpakaian dalam kategori baik (skor
79,43).
Hasil penelitian kuantitatif penggunaan telenursing berbasis website berpengaruh
signifikan terhadap pengetahuan (p=0,000), motivasi sosial (p=0,017) dan
motivasi personal (p=0,000). Motivasi personal dan pengetahuan berpengaruh
signifikan terhadap efikasi diri (p=0,045 dan p=0,008), motivasi sosial
berpengaruh tidak signifikan terhadap efikasi diri (p=0,076). Pengetahuan dan
efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap manajemen mandiri (p=0,016 dan
p=0,000), motivasi sosial dan personal berpengaruh tidak signifikan terhadap
manejemen mandiri diabetes (p=0,172 dan p=0,654). Manajemen mandiri
berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar HbA1C (p=0,022).
Kesimpulan: Telenursing berbasis website menjadi salah satu alternatif media
edukasi manajemen mandiri diabetes yang efektif dalam kontrol glikemik, melalui
variabel intervening pengetahuan, efikasi diri dan manajemen mandiri diabetes.
Background: Diabetes Mellitus (DM) is the third leading
cause of death in Indonesia. The utilization of information technology is one
of the best alternatives as an educational medium in the digital era. This
study aims to develop and implement website-based telenursing for
self-management of type 2 DM patients.
Methods: This study consists of two stages the development and
implementation of using website-based telenursing. This study used a
user-centered design to develop web-based telenursing and randomized control
trials for its implementation. The research was conducted from May 6, 2022, to
May 5, 2023, at Panti Rapih Hospital Yogyakarta. The total sample was 134
respondents grouped into 67 in the
control and 67 in the intervention group. The recruitment of respondents with
the following inclusion criteria: Type 2 DM patients, age 40-60 years, HbA1C
>6.5%, Hb >11gr%, no renal impairment, cognitive impairment, depression,
and dementia based on the doctor's diagnosis. Data analysis for the development
stage used descriptive qualitative and generalized estimating equations for the
implementation stage.
Results:The
results of qualitative studyon the development of web-based telenursing based
on patient needs found three themes, including 1). DM patients are not
compliant with dietary management according to their condition, and 2). DM
patients get complications because can't manage sources of support, 3). DM
patients need information media on the management of diabetes that is
trustworthy. The results of interviews with nurses found two themes: 1). Nurses
need knowledge in providing diabetes self-management education, and 2). Nurses
need diabetes self-management information media that is quickly accessible.
The
website-based telenursing developed is called diabetes management telenursing
and consists of educational features, monitoring, and consultation via WhatsApp
chat with the results of the usability test in good category (score 79.43).
The
results of quantitative research on the use of web-based telenursing have a
significant effect on knowledge (p=0.000), social motivation (p=0.017), and
personal motivation (p=0.000). Personal motivation and knowledge significantly
affect self-efficacy (p=0.045 and p=0.008). Social motivation has no
significant effect on self-efficacy (p=0.076). Knowledge and self-efficacy
significantly affect self-management (p=0.016 and p=0.000), and social and
personal motivation have no significant effect on diabetes self-management
(p=0.172 and p=0.654). Self-management has a statistically significant on
reducing HbA1C levels (p=0.022).
Conclusion: Web-based telenursing can be an alternative
media for diabetes self-management education that is effective in controlling
glycemia, through the intervening variables of knowledge, self-efficacy, and
diabetes self-management.
Kata Kunci : diabetes melitus tipe 2, efikasi diri, HbA1C, manajemen mandiri diabetes, telenursing