Laporkan Masalah

Analisis Ketergantungan Kota-Kota Kecil Di Siak, Kampar Dan Pelalawan Terhadap Kota Pekanbaru

Yusri Ihza Palensa, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D

2024 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Kota kecil merupakan permukiman skala besar yang dikembangkan sebagai tempat tinggal yang letaknya terpisah dari kota inti dan sangat tergantung dengan kota inti. Ketergantungan kota-kota kecil akan menimbulkan berbagai permasalahan di kota kecil dan kota besar berupa ketimpangan wilayah yang semakin tinggi akibat terpusatnya penduduk di Kota Pekanbaru. Dengan demikian diperlukan penelitian lebih lanjut dan mendalam terkait dengan ketergantungan kota kecil terhadap kota besar yang mampu menjelaskan mengapa fenomena ketergantungan kota masih saja terjadi serta menjadi salah satu kajian untuk memberikan informasi dalam mengurangi ketergantungan kota kecil terhadap kota besar dalam upaya pemerataan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk ketergantungan masyarakat kota kecil dan mengukur peringkat ketergantungan kota kecil terhadap kota besar di Kawasan Pekansikawan

Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif kuantitatif dan kualitatif. Metoda analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif melalui wawancara serta scoring. Desain metode penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran konvergen, yaitu desain penelitian dengan mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif, menganalisisnya secara terpisah, dan membandingkan hasilnya. Lokasi penelitian ini berada di Kawasan Pekansikawan yaitu berfokus pada Kota Pekanbaru sebagai kota inti dan kota-kota kecil yaitu Kota Perawang di Siak, Kota Bangkinang di Kampar, dan Kota Kerinci di Pelalawan.

Hasil penelitian ini adalah bahwa bentuk ketergantungan kota kecil di Sikawan terhadap Kota Pekanbaru adalah hubungan ketergantungan satu arah (non feedback dependent) pada kesehatan tingkat lanjut, pendidikan tinggi, industri konstruksi, dan otomotif. Secara keseluruhan Kota Perawang merupakan kota yang memiliki ketergantungan tertinggi terhadap Kota Pekanbaru (ketergantungan tertinggi pada kesehatan, pendidikan, dan layanan otomotif). Kota Bangkinang merupakan kota kecil dengan ketergantungan tertinggi kedua (ketergantungan tertinggi pada industri konstruksi, dan tertinggi kedua pada kesehatan, layanan otomotif). Kota Kerinci memiliki ketergantungan paling rendah, yaitu hanya memiliki ketergantungan tertinggi pada fasilitas pendidikan. Peringkat ketergantungan dipengaruhi oleh  faktor ketersediaan sarana, semakin lengkap dan baik sarana akan semakin rendah ketergantungan kota kecil. Jarak dan aksesibilitas, semakin dekat jarak dan mudah akses kota kecil akan semakin tinggi peringkat ketergantungan dan sebaliknya. Kondisi ekonomi wilayah, semakin baik ekonomi kota kecil maka akan semakin mandiri kota kecil dan mengurangi angka ketergantungan, dan faktor fungsi struktur ruang wilayah kota kecil yaitu semakin tinggi kedudukan kota kecil pada struktur ruang wilayah maka akan semakin rendah ketergantungan kota kecil dan terjadi sebaliknya.

Small towns are large-scale settlements developed as residences that are located separately from the core city and are highly dependent on the core city. The dependence of small cities will cause various problems in small cities and big city in the form of regional imbalances that are getting higher due to the concentration of population in Pekanbaru City. Thus, further and in-depth research is needed related to the dependence of small cities on big city that can explain why the phenomenon of urban dependence still occurs and become one of the studies to provide information in reducing the dependence of small cities on big city in an effort to equalize development.

This research utilized a deductive quantitative and qualitative approach. The analysis methods employed were qualitative and quantitative descriptive methods through interviews and scoring. The research methodology design adopted a convergent mixed-methods research approach, involving the collection of both quantitative and qualitative data, separate analysis, and subsequent comparison of the results. The location of this research is in the Pekansikawan Area, with a focus on Pekanbaru City as the core city and small towns, namely Perawang City in Siak, Bangkinang City in Kampar, and Kerinci City in Pelalawan.

The research findings indicate that the dependency of small towns in Sikawan on Pekanbaru City takes the form of a one-way relationship (non-feedback dependent) in advanced health, higher education, the construction industry, and automotive sectors. Overall, Perawang City exhibits the highest dependency on Pekanbaru City (highest dependence on health, education, and automotive services). Bangkinang City is the second-highest dependent small town (highest dependence on the construction industry and the second-highest on health and automotive services). Kerinci City has the lowest dependency, showing the highest dependence only on educational facilities. The dependency ranking was influenced by the availability of facilities; the more complete and higher the quality of the facilities, the lower the dependence of the small town. Distance and accessibility, meaning that the closer the distance and the easier the access to the small town, the higher the dependency ranking, and vice versa. Economic conditions in the region, indicating that the better the economic condition of the small town, the more independent it becomes, reducing dependency. The functional structure of the spatial area of the small town, implying that the higher the position of the small town in the spatial structure, the lower its dependency, and vice versa.

Kata Kunci : Inti; ketergantungan; kota; metropolitan.

  1. S2-2024-490493-abstract.pdf  
  2. S2-2024-490493-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-490493-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-490493-title.pdf