Laporkan Masalah

Evaluasi Penggunaan Obat Penyakit Paru Obstruksi Kronis pada Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Metode ATC/DDD dan DU90% di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta

HAFIFA ADILLA PUTRI RANGGA DEWI, Prof. Dr. apt. Tri Murti Andayani, Sp. FRS

2024 | Skripsi | FARMASI

Penyakit Paru Obstruksi Kronis merupakan penyakit kronis, dimana dalam perawatannya membutuhkan jangka waktu yang lama. Terapi untuk PPOK sendiri memiliki beberapa alternatif dengan algortima yang berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan dan gejala yang dialami. Hal ini menyebabkan pentingnya Drug Utilization Review, khususnya untuk evaluasi dan gambaran penggunaan obat PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat PPOK pasien rawat jalan berdasarkan metode ATC/DDD dan profil DU 90% pada bulan Oktober 2023.

Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan pengumpulan data yang dilakukan secara retrospektif. Pada penelitian ini menggunakan data pemakaian obat PPOK pasien rawat jalan yang terdapat di sistem informasi manajemen Rumah Sakit Paru Respira Bulan Oktober 2023. Data usia, komorbid, dan pola penggunaan obat, seperti dosis, frekuensi, dan durasi penggunaan obat diambil dari catatan rekam medis. Gambaran penggunaan obat PPOK diperoleh dari perhitungan ATC/DDD dan DU 90% untuk mengetahui obat-obatan yang paling banyak digunakan dalam terapi PPOK.

Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran umum penggunaan obat PPOK pasien rawat jalan, yaitu terdiri dari golongan bronkodilator, kortikosteroid, mukolitik, antikolinergik, antibiotik, dan kombinasi beberapa zat aktif. Berdasarkan ATC/DDD, obat PPOK bagi pasien rawat jalan yang terbanyak adalah tiotropium bromide dengan nilai 17116,84 DDD/1000 KPRJ (35,62%). Obat-obatan yang masuk ke dalam DU 90% antara lain tiotropium bromide, salmeterol/flutikason, formoterol/budesonide, indacaterol maleate,  ambroksol, metilprednisolon, dan salbutamol.


Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a chronic disease that requires long-term treatment. COPD therapy has several alternatives with different algorithms depending on the severity and symptoms experienced. This has led to the importance of Drug Utilization Review (DUR), particularly for the evaluation and description of COPD drug use. This study aimed to determine the use of COPD drugs in outpatients based on the ATC/DDD method and the DU 90% profile in October 2023.

This study is a descriptive observational study with retrospective data collection. This study used data on the use of COPD drugs in outpatients from the management information system of Respira Respiratory Hospital in October 2023. Age, comorbidities, and drug use patterns, such as dose, frequency, and duration of drug use, were taken from medical records. The use of COPD drugs was obtained from the calculation of ATC/DDD and DU 90% to determine the most commonly used drugs in COPD therapy.

The results of this study showed a general overview of the use of COPD drugs in outpatients, which consisted of bronchodilators, corticosteroids, mucolytics, anticholinergics, antibiotics, and combinations of several active ingredients. Based on ATC/DDD, the most common COPD drug for outpatients was tiotropium bromide with a value of 17116.84 DDD/1000 KPRJ (35.62%). Drugs that fall into the DU 90% include tiotropium bromide, salmeterol/fluticasone, formoterol/budesonide, indacaterol maleate, ambroxol, methylprednisolone, and salbutamol.


Kata Kunci : ATC/DDD, PPOK, DU90%

  1. S1-2024-454896-abstract.pdf  
  2. S1-2024-454896-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-454896-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-454896-title.pdf