Pengaruh integrasi vertikal pada efisiensi dan persaingan :: Studi empiris pada industri rokok kretek tahun 1976-2001
MULYANINGSIH, Tri, Dr. Masykur Wiratmo, MSc
2004 | Tesis | S2 Ilmu Ekonomi dan Studi PembangunanDengan diberlakukannya Undang-Undang No.5 tahun 1999 maka Pemerintah Indonesia telah memilih kebijakan antitrust sebagai pendekatan untuk melakukan pengawasan atas industri-industri besar di negara ini. Kebijakan persaingan usaha atau dikenal dengan kebijakan antitrust bertujuan untuk menjaga kondisi persaingan sehingga konsumen bisa mendapatkan produk dengan harga yang rendah dan kualitas yang baik, serta memastikan kondisi yang adil bagi para pelaku usaha sebagai komponen vital bagi berlangsungnya persaingan yang sehat dalam sebuah pasar. Untuk mencapai tujuan di atas adalah sangat penting untuk memperhatikan aspek persaingan dan efisiensi. Integrasi vertikal adalah kesatuan organisasi dari satu perusahaan yang terdiri dari beberapa tahap produksi atau distribusi dari barang atau jasa. Dalam memproduksi barang dan jasa diperlukan beberapa tahap, yaitu dimulai dari pengumpulan bahan mentah, mengolah atau memproses bahan mentah tersebut hingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, dan mendistribusikan produk tersebut pada pedagang besar dan retail sebelum produk sampai ke konsumen. Jenis integrasi ini dapat dibagi dua, yaitu integrasi ke hulu (upstream) dan integrasi ke hilir (downstream). Perusahaan yang menerapkan strategi integrasi vertikal ke hulu (upstream) adalah perusahaan yang memproduksi sendiri input yang dibutuhkan untuk proses produksinya (backward integration). Sedangkan integrasi vertikal ke hilir (downstream) berarti perusahaan memutuskan untuk menyalurkan sendiri output yang dihasilkannya kepada konsumen (forward integration). Integrasi vertikal dapat menyebabkan hambatan pada persaingan yang sehat, meningkatkan biaya dan mengurangi ketersediaan input bagi perusahaan lain, meningkatkan modal yang dibutuhkan untuk bersaing, dan membatasi akses pada jaringan distribusi. Di lain pihak, integrasi vertikal dapat membatasi efek konsentrasi pada tahap produksi yang dikontrol oleh monopolis. Pada kondisi demikian, integrasi vertikal dapat meningkatkan keuntungan total dan surplus konsumen dengan pembatasan marjin ganda atau double marginalization. Industri rokok kretek memiliki nilai indeks integrasi vertikal yang tinggi dan trendnya meningkat dari tahun ke tahun. Ketergantungan yang besar akan pasokan bahan baku serta kebutuhan untuk memperlancar distribusi produk akhir akan mendorong perusahaan dalam industri ini untuk melakukan merger vertikal. Dari hasil estimasi terlihat bahwa integrasi vertikal dalam industri ini tidak meningkatkan konsentrasi pasar akan tetapi mampu meningkatkan efisiensi melalui peningkatan laba.
Government of Indonesia chooses antitrust policy to control big industries in this country by implementing Undang-undang No: 5/ 1999. The objectives of antitrust policy are to keep a competition condition in order to give a good quality product at the low price for consumers and to determine a fair condition for producers. In order to achieve those objectives, it is very important to give attention to competition and efficiency in each market. Vertical integration is the organization within a single firm of more than one stage of the production or distribution of a good or services. Producing any good or service involves several stages: producing raw materials, processing raw materials into an intermediate and then final good, and distributing the good to wholesalers and retailers before it reaches the final consumer. Vertical integration can refer either to forward integration, in which a firm combines manufacturing with distribution of the product, or to backward integration, in which a firm combines manufacturing a product with producing the raw materials that are input to its manufacture. Firms vertically integrate in order to foreclose competition. Vertical integration may increase the costs and decrease the availability of inputs to other produces, increase the capital required to compete, and limit access to distribution channels. Conversely, vertical integration can mitigate the effects of concentration in case where each stage of production is controlled by a monopoly. In such a case, there may be output restriction at each stage, and vertical integration can both increase total profits and consumer welfare by eliminating “double marginalizationâ€. Clove cigarettes industry has a high vertical integration index (value added/production). Vertical integration in this industry stimulates with a high dependency to raw materials supply and the need to make a product distribution easier. From the estimation we found that vertical integration in this industry is not restrict competition but encourage an efficiency by pushing the value of profit.
Kata Kunci : Industri Rokok Kretek,Persaingan,Integrasi Vertikal