"SAYA INI TULI PENGGUNA BAHASA ISYARAT": PRESENTASI DIRI DARING TULI YANG MELAKUKAN ADVOKASI DI MEDIA SOSIAL
Natasha Aurel Setyahadi, Edilburga Wulan Saptandari, S.Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog
2024 | Skripsi | PSIKOLOGI
Beberapa individu Tuli melakukan advokasi daring melalui media sosial dalam merespons diskriminasi yang mereka alami. Penggunaan media sosial sebagai sarana advokasi mengindikasikan peran sadar untuk menerapkan strategi-strategi presentasi diri daring dalam mencapai tujuan advokasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengeksplorasi bagaimana Tuli yang melakukan advokasi di media sosial mempresentasikan dirinya secara daring serta strategi yang diterapkan. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan sumber data wawancara dan unggahan media sosial dari dua partisipan Tuli berusia 28 dan 30 tahun. Data dianalisis menggunakan analisis tematik dengan bantuan piranti NVivo 14. Hasil penelitian dapat dijabarkan melalui tiga tema: (a) Jalan Hidup Tuli, yaitu bagaimana individu Tuli menempuh kehidupannya; (b) Diri dalam Media Sosial, yaitu mengenai diri partisipan dalam media sosial; dan (c) Media Presentasi Diri, yaitu berbagai tipe konten advokasi yang diunggah. Penelitian ini diharapkan dapat mengilustrasikan cara individu Tuli mempresentasikan dirinya secara daring dan strategi-strategi yang diusung untuk mencapai tujuan advokasi. Selanjutnya, temuan ini diharapkan dapat digunakan oleh Tuli untuk perencanaan advokasi secara daring kedepannya. Penelitian di masa mendatang perlu mempertimbangkan kefasihan bahasa isyarat peneliti dan metodologi yang lebih baik dalam melibatkan partisipan.
Several Deaf individuals engage in online advocacy through social media in response to the discrimination they face. The use of social media as a medium for advocacy indicates the user's conscious role in applying online self-presentation strategies to achieve advocacy goals. This research aims to explore how Deaf individuals who advocate through social media present themselves online and the strategies they implemented. This study used a case study approach with interview and social media posts as data sources from two Deaf participants aged 28 and 30. Thematic analysis was used to analyze the data with the help of NVivo 14 software. The findings are better understood through three themes: (a) Deaf's Way of Life, depicting how Deaf individuals navigate their lives, (b) Social Media Self, participant’s “self” in social media, and (c) Media of Self-Presentation, encompassing various forms of uploaded advocacy contents. It is intended that this research illustrates how Deaf individuals present themselves online and the strategies they employ to achieve advocacy goals. Furthermore, these findings are expected to be useful for Deaf individuals in planning future online advocacy. Further research should consider the researcher's proficiency in sign language and a better methodological approach in including participants.
Kata Kunci : Tuli, media sosial, advokasi daring, presentasi diri daring