Studi karakteristik kompresibilitas tanah gambut berserat dari selat Panjang Palembang dengan konsolidasi metode Constant Rate of Strain

NUGROHO, Soewignjo Agus, Ir. Agus Darmawan Adi, MSc.,PhD

2004 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Karakteristik kompresibilitas tanah gambut berserat mempunyai perilaku pemampatan yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan tanah unorganik pada kurva hubungan angka pori dengan logaritma tekanan efektif (e vs log ? ’). Sehingga perumusan konsolidasi 1-D dari Terzaghi tidak bisa diterapkan untuk memperkirakan pemampatan tanah gambut. Masalah tersebut telah diatasi oleh Edil dan Dhowian dengan mengadopsi Reologi Gibson dan Lo serta model Hardin. Maksud studi ini mencoba menerapkan modifikasi model Hardin pada tanah gambut berserat dengan uji konsolidasi metode constant rate of strain karena dengan model Hardin belum bisa ditentukan parameter kompresibilitasnya. Tujuan studi ini mengetahui pengaruh kecepatan perubahan angka pori terhadap karakteristik kompresibilitas tanah gambut berserat serta menentukan parameter kompresibilitas tanah gambut berserat dengan menggunakan modifikasi model Hardin (1989) Tanah gambut diambil dari Selat Panjang, Musi-Banyuasin Palembang, dalam kondisi relatif tak terusik. Kecepatan perubahan angka pori, yang dipakai pada konsolidasi metode constant rate of strain adalah 0,81; 0,48; 0,039; 0,008 per menit. Sampel yang diuji tiga puluh, dua sampel untuk masing-masing kecepatan perubahan angka pori yang dipilih. Parameter kompresibilitas Cc, ? (konstanta tanah) dan kD, (koefisien kekakuan) ditentukan dari hasil konsolidasi metode constant rate of strain, dianalisis dan kemudian dibandingkan dengan metode konvensional, LIR=1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah gambut Selat Panjang mempunyai tingkat keasaman tinggi, daya serap air rendah dan masuk katagori Sapric. Pada uji konsolidasi metode CRS, kecepatan perubahan angka pori, berpengaruh pada tekanan air pori yang terbentuk di dasar sampel serta tekanan efektif yang terjadi. Sedangkan parameter pemampatan model Hardin (1989) dipengaruhi oleh kecepatan perubahan angka pori; hal ini terlihat dengan semakin kecil harga kecepatan perubahan angka pori, harga ? semakin besar dan kD makin kecil. Perumusan untuk menghitung pemampatan tanah gambut yang dikembangkan dari model Hardin (1989) menunjukan hasil yang cukup memuaskan. Besar kecepatan perubahan angka pori yang dapat memberikan harga parameter kompresibilitas yang bersesuaian untuk dua metode pengujian adalah 0,039 per menit.

Compressibility characteristics of peat is quite different from inorganic soil in the curve of void ratio versus effective stress relationship. Therefore the formula proposed by Terzaghi for one dimension consolidation cannot applied to predict the peat soil compression. This problem has already solved by Edil and Dhowian by adopting the Gibson and Lo and the Hardin model. This study is intended to apply the modified Hardin model for the fibrous peat soil tested by using the constant rate of strain consolidation test, because the Hardin’s compression model has not developed it. Purpose the study is to evaluate the effect of void ratio change rate to the peat soil compressibility and to determinate the compressibility characteristics of modified Hardin’s model. Relatively undisturbed peat sample, were taken from Selat Panjang, Musi-Banyuasin distric, Palembang. The void ratio change rates for the constant rate of strain consolidation test method were chosen 0,81; 0,48; 0,039 and 0,008 per minute. Samples tested were thirthy. Two samples for each void ratio change rate chosen. The parameters Cc (compressibility characteristics), ??(soil constanta), 1/kD (stiffness coefisien) determine from constant rate of strain consolidation test method were analyzed and compared to Multiple Stage Loading (Load Increment Ratio, LIR=1). The result shows that the samples contain high acid and low water absorbent. The void ratio change rates on the constant rate of strain consolidation test have influenced on the test duration, excess pore pressure developed at the base of sample and the effective stresses. While the soil compressibility parameters of Hardin model (1989) is is influenced by the void ratio change rate. It can be seen that decreasing the void ratio change rate causes increasing the parameter ? and decreasing 1/kD. The formula to predict the magnitude of the peat compressibility developed Hardin’s model (1989) gives good result. The void ratio change rate to give the same result for constant rate of strain and Multiple Stage Loading from Loading Increment Ratio (LIR=1) consolidation method is 0,039 per minute.

Kata Kunci : Tanah Gambut,Kompresibilitas Tanah, fibrous peat, constant rate of strain, compressibility characteristics