Masalah Sanitasi Sebagai Ancaman Health Security di Global South: Perbandingan Respon Indonesia dan India
Munif Arif Ranti, Dr. Dafri Agussalim
2024 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional
Sanitasi yang tidak memadai akan berdampak terhadap kegagalan dalam pemenuhan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat yang secara langsung menjadi ancaman terhadap pemenuhan aspek keamanan manusia, khususnya health security dikarenakan penyebaran patogen berbahaya. Sayangnya, isu ini masih belum mendapatkan urgensi yang seharusnya. Bahkan meskipun negara Global South menjadi pihak yang rentan terhadap sanitasi, praktik slow violence dan environmentalism of the poor menjadikan masalah ini seakan terus membelenggu. Oleh sebab itu, diperlukan adanya respon yang relevan dalam mengatasi isu sanitasi sebagai ancaman health security. Pada ranah hubungan internasional, perkembangan isu sanitasi semakin nampak penting dengan hadirnya Sustainable Development Goals (SDGs) yang salah satu tujuannya adalah akses terhadap air dan sanitasi. Adapun indikator yang diatur dalam SDGs untuk mewujudkan sanitasi yang aman dan layak adalah proporsi ketersediaan dan penggunaan layanan sanitasi oleh masyarakat. Indikator tersebut kemudian digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan Indonesia dan India dalam mengatasi sanitasi yang tidak layak dan aman. Penelitian ini menggunakan metode perbandingan serta memilih Indonesia dan India sebagai representasi negara Global South dengan masalah sanitasi yang mengkhawatirkan. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia condong terhadap pendekatan top-down dalam merespon masalah sanitasi melalui kebijakan STBM, sedangkan India condong pada pendekatan bottom-up melalui kebijakan SBM. Adapun dalam mewujudkan pemenuhan indikator SDGs, Indonesia dan India berkomitmen penuh untuk mewujudkan agenda tersebut dengan berhasil menurunkan jumlah praktik OD di masing-masing negara. Respon Indonesia dan India terhadap masalah sanitasi mencerminkan pemenuhan aspek keamanan manusia dalam menjamin freedom from fear, freedom from want dan freedom to live in dignity yang sejalan dengan nilai-nilai SDGs.
Inadequate sanitation will have an impact on failure to fulfill public welfare and health which directly poses a threat to fulfilling aspects of human security, especially health security due to the spread of dangerous pathogens. Unfortunately, this issue still does not have the urgency it should. Even though Global South countries are vulnerable to sanitation, the practice of slow violence and environmentalism of the poor makes this problem seem to continue to be a problem. Therefore, there is a need for a relevant response to overcome the issue of sanitation as a threat to health security. In the realm of international relations, the development of sanitation issues increasingly appears important with the presence of the Sustainable Development Goals (SDGs), one of the goals of which is access to water and sanitation. The indicators regulated in the SDGs to realize safe and adequate sanitation are the proportion of availability and use of sanitation services by the community. These indicators are then used to see the extent of success of Indonesia and India in overcoming inadequate and safe sanitation. This research uses a comparative method and chooses Indonesia and India as representatives of Global South countries with worrying sanitation problems. The findings in this research show that Indonesia tends towards a top-down approach in responding to sanitation problems through STBM policies, while India tends towards a bottom-up approach through SBM policies. As for realizing the fulfillment of SDGs indicators, Indonesia and India are fully committed to realizing this agenda by successfully reducing the number of OD practices in each country. Indonesia and India's response to sanitation issues reflects the fulfillment of human security aspects in ensuring freedom from fear, freedom from want and freedom to live in dignity which is in line with the values of the SDGs.
Kata Kunci : Health Security, Sanitasi, SDGs