Laporkan Masalah

COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM REVITALISASI DANAU RAWAPENING

Djoko Rahmanto, Dr. Suripto

2024 | Tesis | S2 Ilmu Administrasi Negara

Penelitian ini bertujuan untuk melihat, menjelaskan, dan mengelaborasikan bagaimana proses kebijakan revitalisasi Kawasan Danau Rawa Pening dengan menggunakan perspektif pemerintahan kolaboratif atau yang lebih dikenal dengan ‘Collaborative Governance’. Danau Rawa Pening merupakan salah satu danau terbesar di Jawa Tengah. Namun, danau ini mengalami berbagai permasalahan, seperti pendangkalan, pencemaran, dan konflik pemanfaatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan upaya revitalisasi yang melibatkan berbagai pihak. Collaborative Governance merupakan pendekatan yang tepat untuk revitalisasi Danau Rawa Pening. Pendekatan ini menekankan pada kerja sama antar pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi penulis gunakan untuk mengekplorasi lebih jauh serta memahami makna yang terjadi di lapangan. Metode ini dirasa tepat untuk menggali dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan oleh individu atau kelompok tertentu khususnya dalam hal pengelolaan Rawa Pening. Rangkaian penelitian dilaksanakan dari Januari 2022 hingga September 2022 dengan melibatkan beberapa stakeholders yang menjadi objek penelitian.Hasil penelitian secara garis besar menunjukkan bahwa Collaborative Governance dalam revitalisasi Danau Rawa Pening belum berjalan secara efektif dan efisien. Hal tersebut disebabkan karena pemerintah dan masyarakat selama ini memiliki peran yang tidak seimbang dalam pengelolaan Danau Rawa Pening. Masyarakat hanya berperan sebagai penerima informasi dan instruksi yang mana tidak memiliki peran dalam pengambilan keputusan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selama ini bentuk kolaboratif dalam pengelolaan Danau Rawa Pening mulai dari tahapan pengambilan keputusan dan perencanaan masih bersifat top-down bukan bottom-up.Berdasarkan hasil penelitian beberapa rekomendasi seperti perlu adanya peningkatan komitmen yang berimbang dari seluruh pemangku kepentingan, penguatan kapasitas pemangku kepentingan, serta dukungan dari pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan Danau Rawa Pening sangat dibutuhkan dalam upaya revitalisasi Kawasan Danau Rawa Pening dengan menggunakan pendekatan Collaborative Governance.

This research aims to explore, clarify, and elaborate on the policy process for revitalizing the Rawa Pening Lake area, utilizing a perspective known as 'Collaborative Governance'. Rawa Pening Lake is one of the largest lakes in Central Java, but faces numerous problems including shallowing, pollution, and conflicts in its utilization. To address these issues, it is crucial to involve multiple parties in revitalization efforts. Collaborative Governance provides an appropriate approach for the revitalization of Rawa Pening Lake. This approach emphasizes the importance of cooperation among stakeholders, including the government, private sector, and society.The author utilizes a qualitative methodology, employing a phenomenological approach, to delve deeper into and gain a better understanding of the events occurring in the field. This method is considered suitable for examining and comprehending the significance attributed to social or humanitarian issues by specific individuals or groups, particularly in the context of Rawa Pening management. The research project spanned from January 2022 to September 2022 and involved multiple stakeholders who served as the subjects of the study.The research findings indicate that the Collaborative Governance in the revitalization of Rawa Pening Lake has been ineffective and inefficient. This is due to the unequal involvement of the government and society in the management of Lake Rawa Pening. The community is merely seen as a passive receiver of information and instructions, without any involvement in decision-making. Therefore, it can be concluded that the current approach to managing Rawa Pening Lake is still top-down, rather than bottom-up, as it lacks collaboration and inclusiveness at the decision-making and planning stages.Based on the research findings, there are several recommendations that are crucial for revitalizing the Rawa Pening Lake area using a Collaborative Governance approach. These recommendations include the need to enhance balanced commitment from all stakeholders, strengthen stakeholder capacity, and secure support from both the central and regional governments in managing Rawa Pening Lake.

Kata Kunci : revitalisasi, rawa pening, pemerintahan kolaboratif, kebijakan publik, tata kelola / revitalization, rawa pening, collaborative governance, public policy, governance

  1. S2-2024-471527-abstract.pdf  
  2. S2-2024-471527-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-471527-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-471527-title.pdf