Laporkan Masalah

Kajian Kerentanan Akuifer Terhadap Intrusi Air Laut di Pulau Kecil – Pulau Pisang Kab. Pesisir Barat Provinsi Lampung

Sahala Maruli Sinaga, Prof. Dr. rer. Nat. Ir. Heru Hendrayana, IPU

2024 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Pulau Pisang merupakan pulau kecil dengan luas area 1,5 km2. Permasalahan utama pada pulau kecil adalah tentang kuantitas maupun kualitas air. Hal tersebut berkaitan dengan pertambahan jumlah penduduk yang sebanding dengan peningkatan kebutuhan air yang bertolak belakang dengan menurunnya kualitas air tanah. Pemanfaatan air tanah dengan pemompaan oleh masyarakat setempat untuk pemenuhan kebutuhan air baku telah menunjukan dampak negatifnya, yaitu terdapat beberapa sumur yang memiliki rasa payau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kerentanan air tanah terhadap intrusi air laut yang terjadi di Pulau Pisang guna menjaga kualitas dan keberlangsungan air tanah. Penilaian kerentanan air tanah terhadap intrusi air laut menggunakan dua metode, yaitu Metode Galdit dan Metode Geoindikator. Diambil 25 titik uji dalam menentukan tingkat kerentanan air tanah terhadap intrusi air laut di Pulau Pisang. Galdit dalam menentukan tingkat kerentanan air tanah terhadap intrusi air laut menggunakan 6 parameter, yaitu sistem akuifer, ketebalann akuifer, jarak garis pantai, dampak intrusi air laut, kedalaman muka air tanah, dan konduktivitas akuifer. Sedangkan parameter yang digunakan pada metode Geoindikator Pengaruh Air Laut terhadap Air tanah untuk menentukan tingkat kerentanan adalah kenaikan konsentrasi Cl, Cl/Br rasio, Rasio Na/Cl, Base Index Exchange, dan Rasio Simpson. Berdasarkan metode Galdit, tingkat kerentanan pada daerah penelitian dikategorikan sebagai tingkat kerentanan rendah dan kerentanan sedang dengan nilai Galdit Index antara 5 sampai 7,5. Terdapat 10 sumur yang termasuk dalam kerentan rendah dengan nilai Galdit Index <5>

According to the Galdit Method, the vulnerability level in the research area is categorized as low and moderate vulnerability, with Galdit Index values ranging from 5 to 7.5. There are ten wells classified as low vulnerability with a Galdit Index <5>
The assessment of groundwater vulnerability to seawater intrusion uses two methods: the Galdit Method and the Geoindicator Method. Twenty-five test points were selected to determine groundwater vulnerability to seawater intrusion on Pisang Island. The Galdit Method, in determining the level of vulnerability, employs six parameters: aquifer system, aquifer thickness, distance from the coastline, impact of seawater intrusion, groundwater depth, and aquifer conductivity. Meanwhile, the parameters used in the Geoindicator Method for determining vulnerability are the increase in Cl concentration, Cl/Br ratio, Na/Cl ratio, Base Exchange Index, and Simpson's Ratio.


Pisang Island is a small island with an area of 1.5 km2. The main problem on the small island revolves around both the quantity and quality of water. This is related to the increase in the population, which is proportional to the rising demand for water, contradicting the decreasing quality of groundwater. The utilization of groundwater by residents for raw water needs through pumping has shown its negative impact, such as the presence of brackish taste in some wells. This research aims to determine the extent of groundwater vulnerability to seawater intrusion on Pisang Island to maintain the quality and sustainability of groundwater.

Kata Kunci : Pulau Kecil, Galdit, Geoindikator, Intrusi Air Laut, Pulau Pisang

  1. S2-2024-501691-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501691-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501691-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501691-title.pdf