Laporkan Masalah

Mencari Jalan bagi Kesejahteraan Rakyat: Barisan Tani Indonesia, 1945-1965

WILLY ALFARIUS, Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A.

2024 | Tesis | S2 Sejarah

Penelitian ini membahas mengenai Barisan Tani Indonesia (BTI) sebagai sebuah gerakan petani yang modern, terstruktur dan terorganisasi dengan baik, serta memiliki berbagai cita-cita yang bertujuan untuk memperbaiki dan mengubah nasib kaum tani Indonesia. Segala jalan diusahakan oleh BTI untuk mengangkat kaum tani Indonesia dari kondisi keterpurukan mereka yang disebabkan oleh eksploitasi kolonial dan feodal di masa sebelumnya. Membahas sejak berdirinya BTI pada 1945 hingga dibubarkan pada 1965, penelitian ini berfokus pada pertanyaan mengenai proses BTI dalam merumuskan program kerjanya, melakukan inovasi dan riset di bidang pertanian, serta membentuk kesadaran dan kemampuan diri petani Indonesia melalui berbagai program pendidikan yang mereka selenggarakan. Juga penelitian ini berfokus pada pandangan dan pemikiran BTI terhadap kondisi riil kaum tani serta hubungan agraria yang terjadi di dalamnya, serta kemudian sikap dan tindakan yang mereka ambil atasnya.


Dengan menggunakan metode sejarah, penelitian ini terutama didasarkan atas sumber-sumber sejarah yang berasal dari dalam internal BTI sendiri, arsip, beserta surat kabar sezaman. Setelah berbagai sumber tersebut diperoleh, lantas dilakukan verifikasi serta interpretasi atas berbagai temuan fakta yang ada. Dari sana kemudian dibangun sebuah konstruksi secara kronologis sejak kemunculan BTI di masa awal kemerdekaan Indonesia, kiprah serta dinamika yang terjadi dalam organisasi. Dibahas pula kongres-kongres BTI sebagai ajang untuk merumuskan serta memutuskan arah dan program kerjanya sampai akhirnya BTI dibubarkan jelang akhir 1965. Setelah disusun secara kronologis, langkah terakhir yaitu dilakukan penulisan yang didasarkan atas pertanyaan pokok dalam penelitian.


Penelitian ini menyimpulkan bahwa BTI melakukan berbagai cara untuk memperbaiki nasib dan kesejahteraan kaum tani Indonesia, yang terutama program-program yang dilakukan didasarkan pada kerangka modernitas. Di satu sisi mereka menekan otoritas formal, dalam hal ini negara, untuk membuat suatu kebijakan maupun produk hukum yang lebih berpihak dan melindungi kaum tani sebagai kelompok yang secara riil mengerjakan tanah, baik melalui jalur formal-parlementer maupun tuntutan-aksi. Di sisi lain serta menjadi paling penting adalah usaha BTI untuk meningkatkan kapasitas kaum tani itu sendiri: diorganisasi dalam struktur modern, diajari baca-tulis serta pengetahuan umum, ditekankan pada pemikiran yang rasional dan ilmiah, serta diberi pemahaman ideologi; yang kesemuanya bermuara pada keberanian kaum tani untuk memperjuangkan nasib mereka sendiri.

This research discusses Barisan Tani Indonesia (BTI) as a modern, well-structured and organized peasants' movement, and has various ideals aimed at improving and changing the fate of Indonesian peasants. BTI is trying every way to lift the Indonesian peasantry from their downturn caused by colonial and feudal exploitation in the previous era. Discussing from the founding of BTI in 1945 until it was disbanded in 1965, this research focuses on questions regarding BTI's process in formulating its work programs, carrying out innovation and research in the agricultural sector, as well as forming the self-awareness and abilities of Indonesian peasant through the various educational programs they organize. This research also focuses on BTI's views and thoughts on the real conditions of the peasants and the agrarian relations that occur within them, as well as the attitudes and actions they take regarding them.

Using historical methods, this research is mainly based on historical sources originating from within BTI itself, archives, along with newspapers from the same period. After these various sources were obtained, verification and interpretation of the various existing factual findings were carried out. From there, a chronological construction was built since the emergence of BTI in the early days of Indonesian independence, its progress and the dynamics that occurred within the organization. The BTI congresses were also discussed as a place to formulate and decide on the direction and program of its work until BTI was finally disbanded towards the end of 1965. After being arranged chronologically, the final step was writing based on the main questions in the research.

This research concludes that BTI is carrying out various ways to improve the fate and welfare of Indonesian peasants, especially the programs carried out are based on a modernity framework. On the one hand, they pressure formal authorities, in this case the state, to create policies and legal products that are more favorable and protect the peasants as a group that actually works the land, both through formal parliamentary channels and demands for action. On the other hand, and the most important, is BTI's effort to increase the capacity of the peasants themselves: organized in a modern structure, taught to read and write and general knowledge, emphasized on rational and scientific thinking, and given an understanding of ideology; all of which boils down to the courage of the peasants to fight for their own destiny.

Kata Kunci : Barisan Tani Indonesia, gerakan petani, modernisasi dan mekanisasi pertanian

  1. S2-2024-467174-abstract.pdf  
  2. S2-2024-467174-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-467174-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-467174-title.pdf