Kajian Sedimentasi Waduk Sempor di Kebumen Jawa Tengah melalui erosi daerah tangkapan
SUBEKTI, Siwi, Dr.Ir. Adam Pamudji Rahardjo, M.Sc
2004 | Tesis | S2 Teknik SipilWaduk Sempor sangat bermanfaat untuk menampung air guna keperluan irigasi pertanian yang merupakan sarana pokok bagi peningkatan penyediaan pangan terutama pada musim kemarau. Disamping itu waduk Sempor juga bermanfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air dan penyediaan air minum untuk wilayah Gombong, Karanganyar dan Kebumen. Investasi pembuatan waduk memerlukan biaya yang cukup besar, maka perhitungan ekonomi waduk menjadi sangat penting. Manfaat menampung air pada waktu musim hujan dan menyalurkannya pada musim kemarau dapat dicapai bila volume tampungan waduk dapat berfungsi secara efektif, namun masalah sedimentasi pada suatu waduk dapat berpengaruh pada perubahan kapasitas tampungan yang dapat mempengaruhi umur operasi waduk. Akhirnya berkurang efektifitasnya, sehingga masalah ini perlu untuk dikaji. Metode yang digunakan untuk memprediksi laju rata-rata erosi di daerah tangkapan waduk dengan memperhitungkan faktor erosivitas hujan, erodibilitas tanah, kemiringan lereng atau panjang lereng, pengelolaan tanaman dan konservasi tanah, yang masing masing dapat dibuat petanya. Dalam analisa untuk mendapatkan peta unit lahan dilakukan dengan mensuperposisikan masing-masing peta tersebut. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan USLE (Universal Soil Loss Equation) yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith (1965, 1978). Dari hasil penelitian ini dapat diprediksi besarnya laju erosi permukaan di daerah tangkapan waduk pada tahun 2000 sebesar 10.831 mm/tahun, atau setara dengan 441,635.50 m3/tahun dan didapatkan besarnya nilai Sediment Delivery Ratio (SDR) sebesar 75.63 %. DAS secara keseluruhan yang tererosi sebesar 194.95 ton/ha/tahun sehingga masuk kategori kelas erosi berat. Untuk itu dipandang perlu mengambil kemungkinan alternatif upaya kebijakan penanganannya dengan lebih intensif, sehingga waduk dapat berfungsi optimal.
Sempor dam creates a reservoir of water that is used for irrigation as fundamental media for improvement of food production especially at dry season. Beside that, Sempor Dam also used for the hydro electric power plant (PLTA) and drinking water to district of Gombong, Karanganyar and Kebumen. The investment of dam construction need a lot of money, hence the economic calculation of dam construction becomes important. The advantage of being able to hold water in wet season and releasing it in dry season will be detained if the life storage of the reservoir can be utilized effectively, but sedimentation problem will decrease its volume which can influence the life time of dam. Finally the dam becomes less effective, so it is very important to study. The method which is used to predict an average erosion rate in the catchment area considers factors of rain erosivity, soil erodibility, ground inclination of slope or slope length, management of crop and land, soil conservation. In the analysis, the map of land unit have been constructed by superposition all the necessary maps (erosivity map, erodibility map, slope length map and land use map). Calculation was done by using the USLE equation (Universal Soil Loss Equation) which was developed by Wischmeier and Smith (1965, 1978). From this research result, the prediction of surface erosion rate in the basin catchment area in the year 2000 is equal to 10.831 mm/year or equivalent with 441,635.50 m3/year, and the value of Sediment Delivery Ratio (SDR) is equal to 75.63 %. The number of material which eroded is equal to 194.95 ton/ha/year so it is classified into the heavy erosion class category. Hence, it is necessary to take some possible alternatives of intensive counter measures, so that the reservoir still has optimal function.
Kata Kunci : Sedimentasi Waduk,Erosi Daerah Tangkapan, Sediment, Sempor Dam, Erosion Catchment Area, USLE