Laporkan Masalah

Sejarah Perusahaan Angkutan Trem Semarang-Cheribon Stoomtram-Maatschappij (SCS) 1895-1942

Ninda Lutfianti, Dr. Abdul Wahid, M.Hum., M.Phil.

2024 | Tesis | S2 Sejarah

Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij atau disingkat SCS merupakan perusahaan trem uap dengan konsesi wilayah di sepanjang pantai utara Jawa dari Semarang hingga Cirebon yang berdiri sejak tahun 1895-1942. Sejak awal pendiriannya, SCS telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pengusaha pabrik gula di sepanjang wilayah konsesi SCS. Kemudian, hal tersebut terus berkembang hingga akhir masa konsesinya. Kehadiran SCS diharapkan menjadi jalan keluar bagi para pengusaha perkebunan yang menghadapi kendala karena proses pengangkutan dari perkebunan menuju pelabuhan memakan waktu yang lama, hingga menjadikan banyak komoditi membusuk akibat penyimpanannya di gudang yang terlalu lama. Dalam hal ini SCS menjadi salah satu dari sejumlah perusahaan swasta yang bergerak sebagai pelaku dalam upaya memodernisasi teknologi transportasi di Hindia Belanda melalui trem. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha mengungkapkan bagaimana perusahaan SCS tersebut beroperasi, serta bagaimana keterkaitanya dengan para pengusaha perkebunan disepanjang wilayah Semarang hingga Cirebon. 

Untuk itu, penelitian ini menggunakan sumber-sumber sejarah primer dan sekunder, seperti Verslag atau laporan resmi perusahaan, dokumen pemerintah kolonial seperti Staatsblad, Statuten dan beberapa referensi lainnya yang sezaman. Dari sumber-sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa SCS merupakan kelanjutan dari perusahaan sebelumnya yaitu Java Spoorweg Maatschappij (JSM) sebagai jalur kereta api. Kemudian, setelah kepemilikannya beralih ke SCS, terdapat perubahan jalur menjadi trem. Sejak awal operasinya, SCS mampu mengatasi permasalahan mengenai kelambanan waktu pengangkutan hasil industri perkebunan yang sebelumnya dialami oleh para pengusaha perkebunan. Bahkan dari tahun ke tahun SCS terus mengembangkan jalurnya melalui jalur cabang menuju ke pedalaman. Dalam hal ini SCS lebih banyak bekerja sama dengan para pengusaha pabrik gula, sehingga untuk angkutannya sebagian besar berupa produk gula. Tetapi dalam perkembanganya, SCS juga mengangkut barang-barang lain selain gula. Selain barang, SCS juga melayani pengangkutan penumpang baik jarak dekat maupun jarak jauh di wilayah sepanjang Semarang hingga Cirebon. Dari aktivitas pengangkutan tersebut, SCS memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah yang dilewati jalur-jalurnya, termasuk munculnya pasar-pasar lokal. Dengan demikian, SCS secara langsung maupun tidak langsung turut berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah-wilayah sepanjang Cirebon dan Semarang. 


The Semarang-Cheribon Stromtromtram Maatschappij, or abbreviated as SCS, is a tram system with a concession covering the northern coastal region of Java from Semarang to Cirebon which existed from 1895-1942. Since its inception, SCS has collaborated with a number of sugar factory entrepreneurs throughout the SCS concession area. Then, this continued to develop until the end of the concession period. It is hoped that its presence will be a solution for plantation entrepreneurs who face problems because the transportation process from the plantation to the port takes a long time, causing many commodities to rot due to being stored in warehouses for too long. The concern arises from the extended time required to transport goods from plantations to the port, leading to the deterioration of many commodities due to prolonged storage in warehouses. In this context, SCS is one of the many business entities working towards the modernization of transportation technology in the Dutch East Indies through trams. Therefore, this research aims to uncover how the SCS operates and its impact on the economies of the two connected regions.

The research method in this study adopts primary and secondary historical sources, such as Verlaag or official company report, colonial government documents like Staatsblad, Statuten and several contemporaneous references. From these sources it can be concluded that SCS is a continuation of the previous company, namely Java Railway Company (JSM) as a railway line. Then, after ownership changed to SCS, the line was changed to a tram. Since the beginning of its operations, SCS has been able to overcome problems regarding slow transportation times for plantation industry products previously experienced by plantation entrepreneurs. Over the years, SCS has continued to expand its routes through branch lines into the hinterland. In this regard, SCS collaborates more with sugar factory entrepreneurs, so the majority of its transportation involves sugar products. However, in its development, SCS also transports other goods besides sugar. Besides goods, SCS also provides passenger transportation over both short and long distances in the region spanning from Semarang to Cirebon. From these transportation activities, SCS has had a major influence on the economic development of communities around the areas through which its routes pass, including the emergence of local markets. In this way, SCS directly or indirectly contributes to encouraging economic growth in communities in areas throughout Cirebon and Semarang.


Kata Kunci : SCS, Trem, Semarang, Cirebon.

  1. S2-2024-484372-abstract.pdf  
  2. S2-2024-484372-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-484372-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-484372-title.pdf