GAMBARAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) PASCA MASA PANDEMI COVID-19 DI YOGYAKARTA
Muhammad Fatah Baihaqi, Anita Kustanti, S.Kep., Ns., M.Kep ; Haryani, S.Kp., M.Kes., Ph.D ; Yayu Nidaul F, S.Kep., M.Kep
2024 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar Belakang: Terjadinya pandemi COVID-19 mengakibatkan masalah bagi ODHA, seperti kesulitan akses pada fasilitas pelayanan kesehatan, stigma, pembatasan interaksi sosial dan isu kesehatan mental. Masalah tersebut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup ODHA. Pengukuran kualitas hidup ODHA penting untuk dilakukan oleh tenaga kesehatan, hal tersebut disebabkan kualitas hidup menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam perawatan ODHA.
Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran kualitas hidup ODHA di Yogyakarta pascapandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini mengggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Pengambilan data dilakukan di Poli Edelweiss Dr. Sardjito Yogyakarta pada 8 Agustus 2023 - 8 September 2023 dengan teknik consecutive sampling pada 96 orang responden. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner WHOQOLHIV-BREF. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk menganalisa karakteristik responden dan kualitas hidup ODHA.
Hasil: Sebanyak 74 (77,1%) responden berjenis kelamin laki-laki. Usia rata-rata responden adalah 38,14 (SD ±10,48) tahun. Rata-rata nilai domain fisik adalah 15,43 (SD±2,90), psikologi adalah 15,24 (SD±2,68), domain kemandirian adalah 15,64 (SD±2,62), domain sosial adalah 15,33 (SD±2,74), domain lingkungan adalah 15,08 (SD±2,30), domain spiritual adalah 15,58 (SD±3,13). Mayoritas ODHA (f:50, 52,1%) memiliki kualitas hidup yang baik.
Kesimpulan: Rata-rata kualitas hidup responden ODHA adalah baik, dengan kemandirian sebagai domain tertinggi dan lingkungan sebagai domain terendah. Perempuan, status sudah menikah, dan sel CD4+ >200 sel/mm3 menunjukkan kualitas hidup tinggi di semua domain, sementara HIV tanpa gejala paling baik kualitas hidupnya terutama pada domain spiritual.
Kata Kunci: COVID-19, HIV/AIDS, Kualitas Hidup ODHA
Background: The occurrence of COVID-19 pandemic has resulted in problems for PLWHA, such as impaired access on healthcare facilities, stigma, restrictions on social interactions and mental health issues. These problems are factors that influence the quality of life of PLWHA. Measuring the quality of life (QOL) of PLWHA is important for health workers, this is because QOL is an indicator of PLWHA treatment.
Objectives: : Understand the QOL of PLWHA in Yogyakarta post COVID-19 pandemic
Method: The research was conducted using a descriptive quantitative approach with cross-sectional research design. Data collection was carried out at the Edelweiss Polyclinic on 8 August 2023-8 September 2023 using consecutive sampling technique. Data collection was taken using WHOQOLHIV-BREF questionnaire. The analysis used in this research is descriptive analysis to analyze respondents characteristics and the QOL.
Result: 74 (77,1%) respondents were male. The mean age of respondents is 38,14 (SD ±10,48) years. The average score for the physical domain is 15,43 (SD ± 2,90), psychology is 15,24 (SD ± 2,68), independence domain is 15,64 (SD ± 2,62), social domain is 15,33 (SD ± 2,74), environmental domain 15.08 (SD ± 2,30), spiritual domain 15,58 (SD ± 3,13). Majority of PLWHA (n: 50, 52,1%) have a good QOL level.
Conclusion: : QOL of PLWHA in good cathegory, with independence is highest domain and environment is lowest domain. Women, married status, and CD4+ cells >200 cells/mm3 indicate high QOL in all domains, while asymptomatic-HIV has high QOL, especially the spiritual domain.
Keywords: COVID-19, HIV/AIDS, PLWHIV Quality of Life
Kata Kunci : COVID-19, HIV/AIDS, Kualitas Hidup ODHA