Pembuatan Carbon Molecular Sieve (CMS) dari Limbah Cangkang Kelapa Sawit untuk Pemisahan CO2/CH4 pada Biogas
Nur Indah Fajar Mukti, Prof. Ir. Imam Prasetyo, M.Eng., Ph.D; Dr.-Ing. Ir. Teguh Ariyanto, ST, M.Eng., IPM, ASEAN Eng.; Prof. Ir. Wahyudi Budi Sediawan, S.U., Ph.D.
2024 | Disertasi | S3 Teknik Kimia
Biogas memiliki
komposisi utama berupa 50 – 70% CH4 dan 30 – 49% CO2.
Keberadaan CO2 mengakibatkan nilai kalor dari biogas menjadi
rendah. Nilai kalor yang rendah akan
mengakibatkan efisiensi pembakaran bahan bakar menjadi kurang baik. Oleh karena
itu perlu dilakukan pemisahan CO2 dari kandungan biogas. Biogas yang
dimurnikan akan menjadi biometana berkualitas tinggi dan dapat digunakan untuk
berbagai penggunaan yang lebih luas.
Dari beberapa metode pemisahan gas yang ada, pada penelitian ini akan
dilakukan proses pemisahan dengan berbasis adsorpsi. Material yang akan
digunakan untuk proses pemisahan adalah material berbasis karbon, atau yang
disebut dengan Carbon Molecular Sieve (CMS). Salah satu biomassa di
Indonesia yang berpotensi dikembangkan menjadi CMS adalah cangkang kelapa sawit
(CKS). Namun dikarenakan karbon dari cangkang kelapa sawit belum memberikan
hasil pemisahan yang cukup baik, sehingga perlu dilakukan modifikasi lebih
lanjut. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pre-treatment
serta modifikasi dengan impregnasi oksida logam terhadap karakteristik permukaaan karbon, persebaran dispersi logam serta
terhadap sieving effect pada pemisahan CO2/CH4.
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan
model matematis yang dapat menggambarkan peristiwa pemisahan CO2/CH4
dengan CMS yang dikembangkan.
Penelitian ini dilakukan dalam
beberapa tahap diantaranya pada tahap pertama dilakukan pre-treatment
pada karbon cangkang kelapa sawit (CMS-CKS). Pre-treatment berupa
oksidasi menggunakan larutan H2O2, ozonasi basah dengan
aquadest serta larutan H2O2. Pre-treatment dilakukan
untuk menambah gugus fungsional oksigen pada permukan CMS yang bertujuan untuk
menurunkan sifat hidrofobisitasnya sehingga diharapkan dapat meningkatkan
persebaran oksida logam. Tahap kedua dilakukan impregnasi menggunakan oksida
logam (Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Mg, Ca) yang bertujuan untuk meningkatkan
afinitas dari CO2. Selanjutnya dilakukan karakterisasi fisika dan
kimia dari material CMS menggunakan Thermogravimetric Analysis (TGA), X-Ray
Diffraction analysis (XRD), Analisis adsorpsi-desorpsi N2,
SEM-EDX mapping analysis, dan Fourier Transform Infrared
(FTIR) analysis. Tahap selanjutnya adalah karakterisasi afinitas dan
kinetika dari CMS yang dihasilkan. Karakterisasi afinitas dilakukan dengan uji
kesetimbangan adsorpsi pada tekanan atmosferis dan tekanan tinggi pada suhu 30oC.
Karakterisasi kinetika dari CMS dilakukan pada suhu dan tekanan atmosferis yang
ditunjukkan dengan kurva breakthrough dari campuran gas CO2-CH4.
Hasil karakterisasi CMS menunjukkan
bahwa pre-treatment dengan oksidasi menggunakan larutan H2O2,
ozonasi basah dengan aquadest dan ozonasi basah dengan larutan H2O2
mampu meningkatkan gugus fungsional oksigen dari CMS-CKS mula-mula. Penambahan
gugus oksigen tertinggi dihasilkan dari proses ozonasi basah dengan aquadest.
Ketiga proses pre-treatment tersebut juga mampu meningkatkan dispersi
logam pada permukaan CMS. Sedangkan modifikasi CMS dengan impregnasi dengan
oksida logam mampu meningkatkan sieving effect pada pemisahan CO2/CH4
sebesar 38 – 148 % dibandingkan dengan CMS-CKS mula-mula. Hal ini ditunjukkan
dengan peningkatan rasio difusivitas CO2/CH4 dari 8,6
menjadi 11,9 – 21,5. Hasil pemisahan terbaik ditunjukkan oleh CMS dengan
ozonasi/aquadest yang terimpregnasi oksida besi dengan rasio difusivitas CO2/CH4
sebesar 21,5. Model matematis yang diajukan mampu menggambarkan peristiwa
pemisahan CO2/CH4 dengan CMS
yang dikembangkan.
Biogas primarily
consists of 50 - 70% methane (CH4) and 30 - 49?rbon dioxide (CO2).
CO2 reduces the calorific value of biogas. A low calorific value will lead to a decrease
in fuel combustion efficiency. Hence, it is imperative to extract CO2
from the biogas composition. After undergoing purification, biogas will be
transformed into biomethane of exceptional quality, which can be utilized for a
broader array of applications. This
research will implement an adsorption-based separation process from a variety
of existing gas separation methods. This research will implement an
adsorption-based separation process from a variety of existing gas separation
methods. The chosen substance for the separation process is a carbon-based
material known as Carbon Molecular Sieve (CMS). Oil palm shells (CKS) are a
type of biomass in Indonesia that has the potential to be utilized as a source
of CMS. However, due to the inadequate separation results obtained from carbon
derived from oil palm shells, it is necessary to make additional modifications.
Hence, the aim of this study is to investigate the impact of pre-treatment and
modification using metal oxide impregnation on the surface properties of
carbon, the distribution of metal dispersion, and the sieving effect for
separating of CO2/CH4. Furthermore, this research
endeavors to acquire a mathematical model capable of describing the process of
separating CO2 and CH4 using the developed CMS.
The research was
carried out in multiple stages, with the initial stage involving pre-treatment
of palm kernel shell carbon (CMS-CKS). Prior to treatment, oxidation is
conducted using of H2O2 solution, followed by wet
ozonation using distilled water and H2O2 solution.
Pre-treatment is conducted to introduce oxygen functional groups onto the
surface of CMS in order to decrease its hydrophobic nature, thereby enhancing
the dispersion of metal oxides. The second step involves impregnation with
metal oxides (Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Mg, Ca) to enhance the affinity of CO2. Furthermore, the
CMS material was characterized to Thermogravimetric Analysis (TGA), X-Ray
Diffraction analysis (XRD), N2 adsorption-desorption analysis,
SEM-EDX mapping analysis, and Fourier Transform Infrared (FTIR) analysis to
determine its physical and chemical properties. Subsequently, it is necessary
to assess the affinity and kinetics of the CMS produced. The affinity
characterization was conducted through an adsorption equilibrium test, both at
atmospheric pressure and high pressure, with a temperature of 30°C. The kinetic
analysis of CMS was conducted under room conditions, as evidenced by the
breakthrough curve of the CO2-CH4 gas mixture.
The
CMS characterization indicated that pre-treatment with oxidation using H2O2
solution, wet ozonation with distilled water, and wet ozonation with H2O2
solution effectively enhanced the oxygen functional groups of the initial
CMS-CKS. The wet ozonation process with distilled water yielded the greatest
increase in oxygen groups. The three pre-treatment processes also enhanced the
metal dispersion on the CMS surface. By impregnating metal oxides into the CMS,
the sieving effect for CO2/CH4 separation was enhanced by
38 - 148% compared to the pristine CMS-CKS. The increase in the CO2/CH4
diffusivity ratio is demonstrated by the values ranging from 8.6 to 11.9 -
21.5. CMS demonstrated the most effective separation outcome using
ozonated/aquadest impregnated iron oxide, with a CO2/CH4
diffusivity ratio of 21.5. The proposed mathematical model accurately
characterizes the process of CO2/CH4 separation using the
developed CMS.
Kata Kunci : adsorpsi, carbon molecular sieve, cangkang kelapa sawit, impregnasi oksida logam, pemisahan CO2/CH4