Laporkan Masalah

Efektivitas Penggunaan Ozon Untuk Dekontaminasi Mikroba dan Pengaruhnya Terhadap Profil Fitokimia Simplisia Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

Agnesia Cempaka, Dr. rer.nat. apt. Yosi Bayu Murti, M.Si. ; Dr. apt. Indah Purwantini, M.Si.

2024 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

INTISARI

 

Indonesia memiliki kelembaban relatif tinggi, hal ini menyebabkan simplisia yang merupakan bahan baku obat herbal, memiliki risiko kontaminasi mikroba yang sangat tinggi. Kadar air pada udara yang tinggi dapat menjadi media perumbuhan mikroba. Simplisia yang yang disimpan dalam jangka waktu tertentu dapat mengalami kontaminasi mikroba, untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan upaya meminimalkan kontaminasi mikroba dengan metode yang efektif dan efisien serta tetap memperhatikan aspek fitokimia simplisia agar tidak merusak kandungan fitokimianya.

Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Perlakuan ozon pada 50 g sampel herba sambiloto dilakukan dengan kekuatan 10 g/h dengan interval 0; 30; 60; 90 dan 120 menit. Efektivitas ozon diukur dengan melakukan uji Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK) pada sampel yang diberikan perlakuan dan tanpa perlakuan (kontrol).

Pengaruh perlakuan ozon terhadap profil fitokimia simplisia herba sambiloto diukur dengan menghitung kadar senyawa andrografolid menggunakan metode  Kromatografi Lapis Tipis - Densitometri. Penggunaan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) untuk membandingkan profil fitokimia keseluruhan dengan melihat profil kromatografi fingerprint  sebelum dan sesudah perlakuan. Pengaruh perlakuan ozon terhadap fitokimia simplisia herba sambiloto dianalisis dengan metode kemometri.

 

Kata Kunci : Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees. Ozon, Dekontaminasi mikroba, Fitokimia.


ABSTRACT

 

Indonesia has a relatively high humidity, leading to a significant risk of microbial contamination in simplisia, which serves as a raw material for herbal medicine. High air moisture content can serve as a medium for microbial growth. Simplicia stored for a certain period may experience microbial contamination. To address this issue, efforts are needed to minimize microbial contamination using effective and efficient methods while still considering the phytochemical aspects of simplicia to avoid damaging its phytochemical content.

Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) is widely used as a raw material in traditional medicine. Ozone treatment was applied to a 50 g sample of sambiloto herbs at a strength of 10 g/h with intervals of 0, 30, 60, 90, and 120 minutes. The effectiveness of ozone was measured by conducting Total Plate Count (TPC) and Mold and Yeast Count (MYC) tests on treated and untreated (control) samples.

The impact of ozone treatment on the phytochemical profile of sambiloto simplisia was measured by determining the andrographolide compound content using Thin-Layer Chromatography - Densitometry. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) was used to compare the overall phytochemical profiles by examining fingerprint chromatography profiles before and after treatment. The influence of ozone treatment on the phytochemistry of sambiloto simplisia was analyzed using chemometric methods.

 

Keywords: Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees, Ozone, Microbial decontamination, Phytochemistry.

Kata Kunci : Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees. Ozon, Dekontaminasi mikroba, Fitokimia.

  1. S2-2024-495805-abstract.pdf  
  2. S2-2024-495805-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-495805-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-495805-title.pdf