Kajian Erodibilitas Tanah pada Lereng Bentukan Longsor dan Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Sub - DAS Bompon, Magelang
Jodi Rizqi Saputra, Prof. Dr. Rer. Nat Junun Sartohadi, M.Sc.; Dr. Makruf Nurudin, S.P., M.P.
2023 | Skripsi | ILMU TANAH
Daerah Aliran Sungai (DAS) Bompon memiliki ciri – ciri topografi perbukitan landai hingga perbukitan curam. Penggunaan lahan yang ada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bompon yaitu kebun campur dan tegalan. Karakteristik topografi dan penggunaan lahan yang bervariasi dapat mempengaruhi hasil dari nilai erodibilitas tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1) mengkaji nilai erodibilitas tanah pada berbagai tipe penggunaan lahan, (2) mengetahui pengaruh sifat fisika dan sifat kimia tanah terhadap erodibilitas tanah, dan (3) mengetahui nilai erodibilitas tanah pada kemiringan lereng yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey lapangan guna menentukan lokasi pengambilan sampel penelitian. Pengambilan titik sampel pada lokasi penelitian sebayak 30 titik sampel yang kemudian dilakukan pengujian di laboratorium dengan paramater yang di uji yaitu tekstur tanah, struktur tanah, bahan organik tanah, berat volume tanah, kadar lengas tanah, dan permeabilitas tanah. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai erodibilitas tanah pada penggunaan lahan kebun campur memiliki nilai rerata 0,15 yang memiliki nilai lebih tinggi daripada nilai erodibilitas tanah pada penggunaan lahan tegalan yaitu sebesar 0,13. Hal tersebut dipengaruhi oleh kandungan tekstur tanah yang tergolong fraksi lempung, struktur tanah yang mayoritas gumpal, nilai bahan organik memiliki rerata 2,69 dengan harkat sedang, dan nilai permeabilitas memiliki rerata 9,89 cm/jam dengan harkat sedang. Lereng bentukan longsor yang bervariasi dari 8 – 45 % juga mempengaruhi nilai erodibilitas tanah.
The Bompon Watershed Area (DAS) exhibits topographic features ranging from gently rolling hills to steep hills. Land use in the Bompon Watershed Area includes mixed gardens and terraced fields. The varied topography and land use characteristics can influence soil erodibility values. The objectives of this research are (1) to assess soil erodibility values in different land use types, (2) to understand the impact of soil physical and chemical properties on soil erodibility, and (3) to determine soil erodibility values at different slope gradients. The research employs field surveys to identify sampling locations, collecting approximately 30 soil samples for laboratory testing. Parameters tested include soil texture, soil structure, organic matter content, soil bulk density, soil moisture content, and soil permeability. Results indicate that the soil erodibility value for mixed garden land use has an average of 0.15, higher than the value for terraced field land use, which is 0.13. This difference is influenced by the clayey soil texture, predominantly clumped soil structure, an average organic matter content of 2.69 with a moderate level, and an average permeability value of 9.89 cm/h with a moderate level. The varying slope gradients from 8 to 45% also affect soil erodibility values.
Kata Kunci : erodibilitas, lereng, penggunaan lahan