Laporkan Masalah

Analisis Karakteristik dan Pemetaan Nama Geografis Nagari dan Jorong di Sebagian Wilayah Kabupaten Agam

Dinda Putri Sevicha, Ari Cahyono, S.Si., M.Sc.

2024 | Skripsi | KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

Nama geografis sebagai bagian dari informasi geospasial dasar, merupakan salah satu sumber yang penting dalam memahami bentang alam dan budaya. Nama geografis ikut bertransformasi seiring berjalannya waktu, mencerminkan perkembangan sosial-budaya dan lingkungan yang dinamis. Penelitian ini mempelajari bagaimana nama nagari dan jorong di sebagian wilayah Kabupaten Agam merekam bentang alam dan budayanya. Pembentukan nagari sangat dipengaruhi oleh adat dan budaya, namun di sisi lain masyarakatnya juga sangat bergantung pada alam sekitarnya. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan untuk: 1) Menyusun basis data nama geografis wilayah administrasi nagari dan jorong di sebagian wilayah Kabupaten Agam menggunakan peta historis; 2) Menganalisis perubahan nama geografis nagari dan jorong di sebagian Kabupaten Agam; 3) Melakukan analisis linguistik nama geografis nagari dan jorong di sebagian wilayah Kabupaten Agam dan karakter asal penamaan nagari di area kajian; 4) Melakukan analisis spasial dengan memilih garis transek memotong beragam karakteristik lahan. Data nama geografis diperoleh dari peta historis tahun 1889 dan 1943, serta data nama geografis tahun 2014 oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Agam. Basis data yang terbentuk memuat data nama geografis nagari dan jorong dengan atribut yang dilengkapi dengan arti nama dan sejarah asal penamaan yang didapat dari kajian literatur dan wawancara. Nama yang mengalami perubahan berjumlah 73 nama, dengan 64 nama mengalami perubahan ejaan. Berdasarkan hasil klasifikasi asal penamaan ditemukan bahwa bentang budaya memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap nama nagari dan jorong di area kajian. Sebanyak 71 dari 143 nama tergolong kepada kelas asal penamaan yang berhubungan dengan bentang budaya. Sebanyak 58 nama mendeskripsikan topografi wilayahnya atau berasosiasi dengan kenampakan alam, berupa tumbuhan, batu, mata air, dan sungai. Sisa 14 nama lainnya tidak diketahui arti maupun asal penamaannya. Analisis spasial terhadap data titik nama geografis dilakukan dengan mengambil sampel secara transek, menghasilkan tabel perbandingan karakteristik wilayah dan nama geografis di sepanjang garis tersebut. Karakteristik wilayah berupa tipe relief, penggunaan lahan, dan ketinggian secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi penamaan sebagian sampel nagari dan jorong yang terpilih. Penamaan nagari dan jorong di wilayah sampel garis transek 1 banyak yang berasosiasi dengan kenampakan alami terutama air, sedangkan penamaan di wilayah sampel sekitar garis transek 2 lebih banyak yang berasosiasi dengan bentang budaya.

Geographical name, as part of basic geospatial information, is one of the most important sources for understanding natural and cultural phenomena. Geographical names can change over time, reflecting dynamic socio-cultural and environmental developments. This study discusses how nagari and jorong names in parts of Agam Regency record their natural and cultural landscapes. The formation of Nagari is heavily influenced by customs and cultures, but on the other hand, Agam Regency’s society is also highly dependent on its natural landscapes. Therefore, this research was carried out to: 1) compile a database of geographical names of administrative regions of nagari and jorong in parts of Agam Regency using historical maps; 2) analyze changes in geographical names of nagari and jorong in parts of Agam Regency; 3) conduct a linguistic analysis of the geographics of the names of nagari and jorong in parts of Agam Regency and the origins of the characters of the naming of the nagari in the area of study; 4) perform spatial analysis by selecting transect lines cutting through various characteristics of the area of study. Geographical names data were obtained from historical maps of 1889 and 1943, as well as 2014 data by Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Agam. The databases formed contain geographical name data for nagari and jorong, with attributes accompanied by name meaning and its history of the origin of the names obtained from literature studies and interviews. A total of 73 names have been changed, 64 of it were spelling changes. Based on the results of the classification of the origins of nagari and jorong names, it was found that the cultural landscapes had a greater influence on nagari and jorong names in parts of Agam Regency. A total of 71 out of 143 names are related to the cultural landscape. There are 58 names that describe the topography of the area or are associated with natural landscapes, such as plants, rocks, springs, and rivers. The remaining 14 names are unknown—neither the meaning nor the origin of the names. Spatial analysis of the name’s point data was performed by taking samples transectally, resulting in a comparison table of the characteristics of territory and geographical names along the lines. Territorial characteristics such as relief type, land use, and altitude directly and indirectly affect the naming of some of the selected samples. Nagari and jorong names around transect line one (1) are more associated with natural features, especially water, whereas the names around transect line two (2) are more associated with cultural landscapes.

Kata Kunci : Agam, Alam, Budaya, Jorong, Nagari, Nama Geografis

  1. S1-2024-439956-abstract.pdf  
  2. S1-2024-439956-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-439956-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-439956-title.pdf