Evaluasi penerapan batas zone nilai tanah (ZNT) berdasarkan variasi kontur nilai tanah di desa Condong Catur, Sleman

WINARKO, Ibnu Wibi, Ir. H. Sumaryo, MSi

2004 | Tesis | S2 Teknik Geomatika

Desa Condong Catur merupakan daerah yang mempunyai keragaman dalam penggunaan tanah. Terdapat berbagai macam jenis usaha dan kegiatan, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi nilai tanah di daerah tersebut. kenaikan harga tanah dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan pemerintah (Kantor Pelayanan PBB) dalam hal proses peninjauan ulang nilai tanah atau reklasifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan garis batas ZNT dengan mempertimbangankan kontur nilai tanah sehingga dapat digunakan sebagai dasar penilaian ulang nilai tanah (reklasifikasi) di suatu desa/kelurahan. Kontur nilai tanah dibentuk berdasarkan estimasi nilai tanah dari model trend surface terpilih dan koordinat centroid sampel zona nilai tanah. Nilai tanah per meter (/m2) yang didapat, dijadikan sebagai koordinat z dari (x, y, z). Koordinat z diperlukan untuk mendapatkan topologi kontur nilai tanah, sedangkan nilai pusat bidang (centroid) dari semua sampel yang telah diplot pada peta blok KP PBB digunakan sebagai koordinat (x,y). Untuk mengurangi jumlah kesalahan dalam penerapan kelas nilai tanah setelah dilakukan proses editing, maka dilakukan perapatan kontur sebesar 2 (dua) kali, sehingga interval yang digunakan menjadi 10000. Dari kontur ini terbentuk poligon yang digunakan sebagai dasar pembentukan peta koroplet yang ditumpangsusunkan dengan peta blok Desa Condong Catur. Kemudian dilakukan analisa terhadap bidang-bidang tanah pada peta blok yang berpotongan dengan garis yang terbentuk pada peta koroplet, analisa ini dimaksudkan untuk menentukan kode kelas tanah. Bidang obyek pajak yang tidak terpotong hanya mempunyai 1 (satu) macam kelas tanah. Bidang obyek pajak yang terpotong oleh lebih dari 1 (satu) poligon dilakukan analisa untuk menentukan kelas tanah, yakni dengan melihat luas (area) yang terbesar pada tabel atribut. Penentuan kelas tanah dapat dilakukan dengan menggunakan query. Dari penelitian yang dilakukan di Desa Condong Catur, sebanyak 12.501 bidang tanah menghasilkan data sebagai berikut : bidang tanah yang mengalami penurunan kelas tanah adalah sebanyak 894 bidang tanah atau 7,15% dengan penurunan ketetapan pajak sebesar Rp.51.913.811, bidang tanah yang mengalami kenaikan kelas tanah adalah sebanyak 9.523 bidang tanah atau 76,18% dengan kenaikan ketetapan pajak sebesar Rp.944.056.108. Bidang tanah yang tidak mengalami perubahan kelas tanah adalah sebanyak 1.337 atau sebesar 11,06%. Bidang tanah yang tidak mempunyai kelas tanah terdapat sebanyak 755 bidang tanah atau sebesar 6.04% atau terjadi penurunan sebesar Rp. 77.242.249. Penerapan ZNT dari KP PBB di Desa Condong Catur menghasilkan ketetapan pajak adalah sebesar Rp. 1.481.561.142. Ketetapan pajak yang diperoleh dengan menggunakan model kontur nilai tanah adalah sebesar Rp. 2.296.461.189. Atau terjadi selisih ketetapan pajak sebesar Rp. 814.900.047.

Condong Catur Village has various types of land uses. It can be indicated from the various business activities that directly or indirectly influenced the land values in that area. The increasing land value can be used as a basis for KP PBB (Local Land and Building Tax Service Office). This research intends to determine the ZNT (land value zone) borderline considering the land value counturs as judgment of land value reclassification in Condong Catur Village. This research was carried out to develop contours of land values based on the land value estimation from the selected trend surface model and centroid coordinates of land value zone samples. The land values (/m2) obtained from this process were made as z values in the (x,y,z) coordinat system. The z values were needed to obtain land value contour topologies; while the parcel center values (centroid) from the samples plotted on the block map of KP PBB (Local Land and Building Tax Service Office) were used as (x,y) values. To reduce errors in applying the land class after the editing process, contour joins were carried out two times, so the interval used will be 10.000. From these contours, polygons were built and used as choropleth map that overlaid to the block map of Condong Catur Village. The land parcels of block map crossed the line of the choropleth map were analyzed to determine land class codes. The PBB (land and building tax) objects uncrossed only have one type of land class, while the PBB objects crossed by more than one polygon were analyzed to determine the land classes by looking at the widest area on the attribute table. This land class determining can be carried out using the queries. The result of the research shows that by analyzing 12.501 land parcels, there were 894 land parcels or 7,15 % which fell into a lower land class with the decrease of PBB assessment Rp. 51.913.811,00. These were 9.523 land parcels or 76,18 % went up into higher land class with the increase of PBB assessment Rp. 944.056.108,00. The land parcels with the constant land class were 1.337 parcels or 11,06 % . The unclassified land parcels were 755 parcels or 6,04 % with the PBB assessment descent of Rp. 77.242.249,00. The ZNT applying in Condong Catur Village produced the PBB assessment of Rp. 1.481.561.142,00,. The land value counturs model produced the PBB assessment of Rp. 2.296.461.189,00, so the increase of PBB assessment was Rp. 814.900.047,00.

Kata Kunci : Nilai Tanah,Variasi Kontur,Batas ZNT, contours of land values, choropleth map, ZNT (land value zone)