Demensia Pada Lansia Di Pedesaan Jawa

Yohana Budi Winarni, Dr Atik Triratnawati

2024 | Tesis | S2 Antropologi

Jumlah lansia di DIY terbesar secara nasional dan angka harapan hidup yang tinggi, namun memiliki kualitas hidup sehat yang rendah. Ada kecenderungan mengalami fase sakit lebih awal daripada penduduk di propinsi lain yakni pada usia 60 tahun. Salah satu penyakit yang diderita adalah demensia. Demensia adalah berupa penurunan daya ingat yang menyebabkan perubahan perilaku yang menyulitkan perawatan bagi keluarganya dan orang-orang yang berada di sekitarnya karena tidak mudah memahami keinginannya yang tidak terkomunikasikan dengan baik. 

Tulisan ini mengangkat isu perawatan pada lansia demensia di pedesaan Jawa tepatnya mengambil lokasi penelitian di Bantul, DIY dengan segala problematikanya. Masyarakat pedesaan masih menganggap bahwa kepikunan atau demensia merupakan hal yang wajar terjadi pada lansia sehingga tidak dikonsultasikan ke dokter untuk mencari pengobatan dan hanya dirawat saja menurut kebiasaan setempat tanpa indikasi medis klinis. 

The number of elderly people in DIY is the largest nationally and has a high life expectancy, but has a low quality of healthy life. There is a tendency to experience an earlier illness phase than residents in other provinces, namely at the age of 60 years. One of the diseases suffered is dementia. Dementia is a decline in memory that causes changes in behavior that make it difficult to care for his family and the people around him because it is not easy to understand his wishes which are not communicated well.

This article raises the issue of caring for elderly people with dementia in rural Java with all its problems. Rural communities still think that senility or dementia is a normal thing that happens to the elderly so they do not consult a doctor to seek treatment and are only treated according to local customs without clinical medical indications.

Kata Kunci : dementia, elderly, Java philosophy, Mikul dhuwur mendhem jero