On Punctuality in Indonesian Workers' View: A Study of Conceptual Metaphors, Frames, and Propositional Attitudes
Dyta Septiyatik, Dr. Sailal Arimi, M.Hum.
2024 | Tesis | S2 Linguistik
Tingginya intensitas kesibukan para pekerja memunculkan indikasi bahwa salah satu hal yang menempati posisi krusial bagi mereka adalah ketepatan waktu. Indonesia didominasi oleh pekerja menunjukkan urgensi dalam merumuskan kebijakan yang didasarkan pada karakter serta pandangan kolektif pekerja mengenai ketepatan waktu. Studi dengan pendekatan linguistik kognitif ini bertujuan mengungkapkan pemikiran masyarakat pekerja di Indonesia dalam memaknai ketepatan waktu melalui ekspresi-ekspresi metaforis. Selain itu, ditelusuri pula motif-motif yang melatarbelakangi sikap para pekerja dalam mencerminkan ketepatan waktu pada aktivitas sehari-hari mereka. Untuk melihat relevansi pemahaman dan sikap yang ditunjukkan para pekerja, dilakukan telaah sikap proposisional. Data dikumpulkan dengan metode survei melalui teknik kuesioner yang ditujukan pada 507 masyarakat pekerja dari sepuluh provinsi di Indonesia. Kemudian, data dianalisis dengan mengadopsi analisis metafora konseptual Lakoff dan Johnson, analisis frame semantik Fillmore, serta analisis relasional Moltmann. Dari hasil studi, ditemukan bahwa ketepatan waktu digambarkan sebagai sesuatu yang personal (CERMIN), bersama (GURU, PERMAINAN), dan sistematis (TANAMAN, PABRIK). Adapun enam frame yang melatarbelakangi ketepatan waktu dapat dikelompokkan menjadi: (1) emosional (reputasi yang baik, peningkatan keberhasilan, hubungan antarpersonal yang baik, dan ketenangan diri), (2) aktual (performa kerja yang baik), serta (3) fiskal (keuntungan finansial). Masyarakat pekerja Indonesia mengetahui dan memercayai bahwa ketepatan waktu merupakan hal yang penting, sehingga muncul harapan dan keinginan adanya praktik yang masif. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu dipahami oleh masyarakat pekerja Indonesia sebagai hal yang (1) meliputi manusia sebagai individu dan masyarakat, (2) tersimpan di dalam mental, serta (3) dirancang untuk dipraktikkan dengan cara yang nyata dan solid.
The high intensity of workers' activities creates indications that one of the crucial things for them is punctuality. Indonesia which is dominated by workers shows urgency in formulating policies based on the workers’ character and collective views regarding punctuality. Using cognitive linguistic approach, this study aims to reveal the thoughts of Indonesian workers in interpreting punctuality through metaphorical expressions. Apart from that, the motives behind the workers' attitude in reflecting punctuality in their daily activities were also explored. To see the relevance of the understanding and attitudes on punctuality shown by workers, a propositional attitude study was carried out. Data was collected through survey method using a questionnaire technique aimed at 507 workers from ten provinces in Indonesia. Subsequently, the data was analyzed by adopting Lakoff and Johnson's conceptual metaphor analysis, Fillmore's semantic frame analysis, and Moltmann's relational analysis. From the study results, it was found that punctuality was described as something personal (MIRROR), mutual (TEACHER, GAME), and systematic (PLANT, FACTORY). The six frames underlying punctuality can be grouped into: (1) emotional (good reputation, improved success, good interpersonal relationships, and self-calmness), (2) actual (good working performance), and (3) fiscal (financial benefit). Moreover, Indonesian workers know and believe that punctuality is important, so there are hope and desire for massive practice. Finally, it can be concluded that punctuality is understood by Indonesian workers as something that (1) includes human as individual and society, (2) is mentally stored, and (3) is designed to be applied in a real and solid way.
Kata Kunci : conceptual metaphors, frame, Indonesia, propositional attitude, worker