Keserempakan Pembungaan Tujuh Genotipe Padi (Oryza sativa L.) melalui Penyemaian Terjadwal
Bernadeta Sekar Pertiwi, Prof. Dr. Ir. Taryono, M.Sc.; Ir. Supriyanta, M.P.
2024 | Skripsi | AGRONOMI
Persilangan padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu upaya untuk memperoleh varietas padi unggul. Padi secara alami menyerbuk sendiri dengan kemampuan menyerbuk silang sangat rendah. Bantuan manusia diperlukan untuk meningkatkan penyerbukan silang pada padi hibrida. Keserempakan pembungaan tetua penting untuk mempermudah proses penyerbukan silang dan dapat dilakukan dengan pengaturan tanggal semai. Penelitian dilakukan untuk mengetahui keserempakan berbunga berbagai genotipe padi yang ditanam dengan penyemaian terjadwal dan menentukan skema penyemaian yang tepat. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada, Kalitirto, Berbah, Sleman, D.I. Yogyakarta pada bulan Juni hingga November 2022. Sebanyak 7 genotipe padi (GM28, GM8, Gamagora 7, Cakrabuana, SR Super, Trisakti, M70D) ditanam dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap 3 blok dengan keragaman genotipe sebagai faktor perlakuan. Data kuantitatif karakter morfologi dan agronomi fase generatif, umur berbunga, serta komponen hasil dianalisis dengan analisis varian (ANAVA) (alpha = 0,05) dan uji lanjut Scott Knott (alpha = 0,05). Komponen hasil dianalisis lebih lanjut dengan analisis korelasi. Terdapat perbedaan umur berbunga antara deskripsi varietas dan penelitian acuan dengan hasil di lapangan sehingga didapatkan pembungaan yang tidak serempak antar genotipe padi, sehingga disimpulkan bahwa jadwal penyemaian perlu diperbarui. Urutan penyemaian berdasarkan umur berbunga pertama menjadi GM28, Cakrabuana, SR Super, M70D, Gamagora 7, Trisakti, dan SR Super. Urutan penyemaian padi berdasarkan umur 50?rbunga menjadi Cakrabuana, GM28, SR Super, Gamagora 7, M70D, Trisakti, dan GM8.
Rice (Oryza sativa L.) hybridization is one of attempts to obtain superior rice varieties. Rice pollination naturally occurs by self-crossing and ability to outcross is low. Assistance is needed to improve outcrossing in hybrid rice. Hybrid parental synchronous flowering is important to facilitate the fertilization process and can be done by setting the planting date. The study was conducted to determine the synchronize flowering of various rice genotypes planted through scheduled sowing. The research was carried out in the rice fields of the Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada, Kalitirto, Berbah, Sleman, D.I. Yogyakarta from June to November 2022. Total of 7 rice genotypes (GM28, GM8, Gamagora 7, Cakrabuana, SR Super, Trisakti, M70D) were planted with Completely Randomized Block Design in 3 blocks with the genotypes as treatment factors. Quantitative data on morphological characteristics of the generative phase, flowering age, and yield components were analyzed by analysis of variance (ANOVA) (alpha = 0,05) and followed by Scott Knott (alpha = 0,05). The yield components were further analyzed by correlation analysis. There is flowering ages differences between varieties description and previous research with observation which results flowering is not synchronous between genotypes, it therefore can be concluded that the seeding schedule needs to be updated. Sowing schedule based on first flowering in block is GM28, Cakrabuana, SR Super, M70D, Gamagora 7, Trisakti, dan SR Super. Sowing schedule based on flowering to 50% is Cakrabuana, GM28, SR Super, Gamagora 7, M70D, Trisakti, then GM8.
Kata Kunci : genotipe padi, keserempakan pembungaan, penyemaian terjadwal/rice genotypes, flowering synchronization, scheduled sowing