GELOMBANG KEPUNAHAN KEENAM DITINJAU DARI PERSPEKTIF DEEP ECOLOGY ARNE NAESS
Zuhrifa 'Atiq Mahfud, Dr. Lailiy Muthmainnah, S.Fil., M.A.; Dra. Jirzanah, M.Hum.
2024 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Gelombang kepunahan keenam merupakan salah satu ancaman bagi manusia.
Ciri khas gelombang kepunahan keenam adalah penyebab utamanya yaitu manusia.
Aktivitas manusia yang berhaluan antroposentrisme menimbulkan berbagai masalah
lingkungan yang mendorong terjadinya kepunahan keenam. Penelitian ini
menggunakan perspektif Deep Ecology
Arne Naess untuk menganalisis permasalahan tersebut. Fokus penelitian ini adalah menganalisis
permasalahan gelombang kepunahan keenam menggunakan deep ecology Arne
Naess.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dan model penelitian
aktual yang menggunakan metode hermeneutika filosofis. Adapun unsur-unsur
metodis yang digunakan adalah: interpretasi, koherensi intern, refleksi dan
deskripsi.
Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)
Latar belakang historis-sosiologis terjadinya gelombang kepunahan keenam yaitu
antroposentrisme 2) Teori deep ecology Arne
Naess memberikan cara pandang yang lebih luas dengan melihat keseluruhan komunitas ekologis
dan memberikan alternatif penyelesaian masalah yang mendasar dan
berfokus pada prinsip dan gaya hidup manusia 3) Deep ecology dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengatasi
permasalahan lingkungan dengan mengimplementasikan perubahan pada gaya hidup
manusia yang mendukung gerakan lingkungan.
The sixth extinction wave is threats to Humans. The distinctive feature of the
sixth extinction wave is that the main cause is humans. Anthropocentric human activities
have caused various environmental problems that have led to the sixth
extinction wave. This research uses Arne Naess' Deep Ecology perspective to
analyze these problems. The focus of this research is to analyze the problem of
the sixth extinction wave using Arne Naess' deep ecology.
This research is a library research and actual research model that
uses the philosophical hermeneutic method. The methodical elements used are:
interpretation, internal coherence, reflection and description.
The results achieved in this research are as follows: 1) The historical-sociological background of the sixth wave of extinction is anthropocentrism 2) Arne Naess' deep ecology theory provides a broader perspective by looking at the entire ecological community and provides an alternative to solving problems that are fundamental and focus on human principles and lifestyles 3) Deep ecology can be used as a guide to overcome environmental problems by implementing changes in human lifestyles that support the environmental movement.
Kata Kunci : Gelombang Kepunahan keenam, Deep Ecology, Cara Pandang Manusia