STUDI MOLECULAR DOCKING ANALOG 2,5-DIBENZILIDENSIKLOPENTANON SEBAGAI INHIBITOR P450 PADA METABOLISME FASE I TERTARGET CYP2C9 DAN CYP2C19
Furqoon Hisyam Nashrulloh, apt. Arief Rahman Hakim, M. Si.; apt. Navista Sri Octa Ujiantari, M. Sc., Ph.D.
2024 | Skripsi | FARMASI
Riset mengenai penemuan dan
pengembangan obat merupakan salah satu hal yang paling penting dalam ilmu sains
kefarmasian. Dalam hal ini, adanya kajian molecular
docking tertarget reseptor memiliki peran penting dalam efisiensi dan
pengerucutan penelitian dan uji praklinik kandidat senyawa obat. Pada kompleks
sitokrom P450, CYP2C9 dan CYP2C19 memetabolisme sekitar seperlima dari seluruh
proses oksidasi obat pada sistem metabolisme fase I. Adanya penghambatan
terhadap kedua jenis enzim pemetabolisme ini umumnya menimbulkan masalah yang
sering dikaitkan dengan adanya interaksi obat, gangguan hormonal serta masalah
terkait metabolisme lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh
Sardjiman pada 2000 menghasilkan senyawa-senyawa analog 2,5-dibenzilidensiklopentanon
dengan variasi substituen pada atom karbon nomor 4, 5, dan 6 pada yang simetris
di kedua struktur benzilidin. Senyawa-senyawa ini didesain dan disintesis
dengan harapan mendapatkan efek terapi yang lebih poten tetapi dengan sifat
farmakokinetik yang lebih baik dari kurkumin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas penghambatan senyawa analog terhadap CYP2C19 dan CYP2C9
dengan metode molecular docking.
Rangkaian molecular docking
dilakukan menggunakan perangkat lunak MOE dengan dilakukan validasi untuk
mendapatkan protokol docking yang valid. Pada validasi pose, protokol
terpilih yaitu site Pocket, placement Triangle Matcher, refinement
Induced Fit. Validasi pose dinyatakan valid dengan nilai RMSD < 2>scoring, daftar senyawa beserta IC50 digunakan sebagai dataset known
ligand untuk pembentukan persamaan regresi score docking-pIC50 dan
hasil docking mendapatkan scoring terpilih untuk CYP2C9 yaitu
Alpha-HB dan untuk CYP2C19 yaitu GBVI/WSA. Validasi scoring dinyatakan
valid dengan nilai R square lebih dari 0.6. Pada tahapan molecular docking ligan uji yang digunakan yaitu kurkumin dan
analog 2,5-dibenzilidensiklopentanon. Senyawa dengan pIC50 tertinggi pada
CYP2C9 yaitu B11 dengan alkil metil dan pada CYP2C19 pIC50 tertinggi setelah
kurkumin yaitu B15 dengan alkil metoksi.
Research on the discovery and development of drugs is one of the most important aspects of pharmaceutical science. In this context, the study of targeted receptor molecular docking plays a crucial role in the efficiency and focus of research and preclinical testing of drug candidates. In the cytochrome P450 complex, CYP2C9 and CYP2C19 metabolize about one-fifth of the entire drug oxidation process in phase I metabolism. Inhibition of both types of these metabolism enzymes generally leads to issues often associated with drug interactions, hormonal disturbances, and other metabolism-related problems.
A study conducted by Sardjiman in 2000 resulted in analog compounds of 2,5-dibenzylidenecyclopentanone with variations in substituents at carbon atoms 4, 5, and 6 on the symmetric structures of both benzylidine. These compounds were designed and synthesized with the hope of obtaining more potent therapeutic effects but with better pharmacokinetic properties than curcumin. This research aims to determine the inhibitory activity of analog compounds against CYP2C19 and CYP2C9 using the molecular docking method.
A series of molecular docking procedures were performed using the MOE software, with validation carried out to obtain a valid docking protocol. In the pose validation, the selected protocol included the Pocket site, Triangle Matcher placement, and Induced Fit refinement. Pose validation was declared valid with an RMSD value of < 2>
Kata Kunci : in silico, molecular docking, CYP450, CYP2C9, CYP2C19, kurkumin, 2,5-dibenzilidensiklopentanon