Gambaran Kepatuhan Perawat Tentang Pemakaian Alat Pelindung Diri Dalam Pemberian Kemoterapi Di Ruang Rawat Inap Dewasa RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
C.H Dwi Kismiyati, Dr. Wiwin Lismidiati, S. Kep., Ns., M. Kep. Sp. Kep. Mat.; Shinta Restu Wibawa, S. Kep., Ns., M. Kep.
2024 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar Belakang: Kemoterapi merupakan salah satu diantara pengobatan penyakit kanker secara sistemik. Perawat sebagai pemberi layanan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya mempunyai risiko tinggi terhadap suatu penyakit. Untuk mengurangi risiko tersebut diperlukan alat pelindung diri untuk melindungi dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Akibat dari bahaya yang ditimbulkan oleh agen kemoterapi, maka perawat diwajibkan menggunakan alat pelindung diri APD
Metode:Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi yang digunakan adalah seluruh perawat yang
bertugas. di ruang rawat inap dewasa RSUP Dr Sardjito Jumlah sampel 77 responden, sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Waktu pengambilan data 15 November sampai 5 Desember 2023. Teknik pengambilan sampling menggunakan proportional stratified random Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kepatuhan APD. Analisis data menggunakan uji Univariat dan Bivariat.
Hasil penelitian: Sebagian responden patuh (49,4%) dan tidak patuh (50,6%) terhadap pemakaaian APD saat pemberian kemoterapi di RSUP Dr Sardjito. Karakteristik demografi perawat rawat inap subregular dewasa dalam pemberian kemoterapi di RSUP Dr Sardjito,Paling banyak Umur < 35th perempuan =58,4%>5 th 48,1 % tidak patuh, Status kepegawaian paling banyak PNS 41,6% tidak patuh, belum mendapatkan pelatihan kemoterapi 44,2?lum patuh
Kesimpulan: Ada hubungan positif yang signifikan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, status kepegawaian, masa kerja, dan pelatihan dengan kepatuhan pemakaian
APD perawat rawat inap sub regular dewasa dalam pemberian kemoterapi di RSUP Dr Sardjito.
Background: Chemotherapy is one of the systemic treatments for cancer. Nurses as health service providers in carrying out their duties have a high risk of disease. To reduce this risk, personal protective equipment is needed to protect and prevent work accidents. As a result of the dangers posed by chemotherapy agents, nurses are required to use PPE personal protective equipment.
Methods: This type of research is quantitative with a descriptive method with a cross- sectional approach. The population used was all nurses on duty. in the adult inpatient ward at Dr Sardjito Hospital. The sample size was 77 respondents, in accordance with the inclusion and exclusion criteria. Data collection time: 15 November to 5 December 2023. The sampling technique used proportional stratified random. The research instrument used a PPE compliance questionnaire. Data analysis uses Univariate and Bivariate tests. Results: Some respondents were compliant (49.4%) and non-compliant (50.6%) with the use of PPE when administering chemotherapy at Dr Sardjito Hospital. Demographic
characteristics of adult subregular inpatient nurses in administering chemotherapy at Dr Sardjito General Hospital, Age < 35 xss=removed>5 years 48.1% did not comply, the employment status was mostly civil servants 41.6% did not comply, had not received chemotherapy training 44.2% did not comply
Conclusion: There is a significant positive relationship between age, gender, education, employment status, length of service, and training with compliance with the use of PPE by adult sub-regular inpatient nurses in administering chemotherapy at Dr Sardjito Hospital.
Kata Kunci : Kepatuhan, perawat, alat pelindung diri, kemoterapi, Compliance, nurses, personal protective equipment, chemotherapy