Laporkan Masalah

Alterasi dan pemanfaatan batuan teralterasi :: Studi kasus batuan di Gunung Kuda Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon Jawa Barat

SISWANDI, Prof.Ir. Sukandarrumidi, MSc.,PhD

2004 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Tesis ini berjudul “Alterasi dan Pemanfaatan Batuan Teralterasi Studi Kasus Batuan di Gunung Kuda Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat”, merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Teknik Geologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami proses alterasi dan pemanfaatan batuan teralterasi untuk building stone dan untuk bahan baku genteng keramik. Gunung Kuda sebagai daerah penelitian merupakan salah satu bukit dari rangkaian bukit di Perbukitan Keromong dan terletak di bagian selatan. Bukit ini tersusun oleh batuan teralterasi yang selama ini telah dimanfaatkan untuk bahan building stone, yang kemudian terkenal dengan nama “Batu Palimanan” Analisis yang telah dilakukan berdasarkan data lapangan, data petrografi, data kimia dan data X-ray difraction dapat disimpulkan bahwa batuan yang telah mengalami alterasi adalah dasit. Alterasi yang terjadi terdiri dari 2 tipe yaitu argilik dan silisik. Alterasi argilik secara dominan tersebar di lereng barat dan selatan, ditandai dengan munculnya himpunan mineral lempung-kuarsa. Sedangkan alterasi tipe silisik ditandai dengan munculnya himpunan mineral kuarsa-pirit. Berdasarkan pada kuantitas perubahan batuan karena alterasi, batuan dibagi menjadi 4 kelas, yaitu: Kelas Rendah tercakup di dalamnya Fresh dan Faintly Weathered, Kelas Sedang termasuk di dalamnya Slightly Weathered dan Moderately Weathered, Kelas Kuat adalah Highly Weathered dan part of Completely Weathered, sedangkan Kelas Sangat Kuat terdiri dari Completely Weathered dan Residual Soil. Sebagai building stone batuan di Gunung Kuda terdiri dari 2 macam, yaitu batuan Polos dan batuan Bermotif. Berdasarkan sifat ketahanannya 2 kelas batuan dapat memenuhi peryaratan yaitu Kelas Rendah dan Kelas Sedang. Dalam pembuatan keramik, penambahan batuan teralterasi dapat meningkatkan kualitas keramik, karena dapat mengurangi sifat susut kering dari 10% menjadi 8% dan mengurangi sifat susut bakar dari 1,3% menjadi 0,8%.

One of the requirements for taking the Master degree in Engineering Geology is this thesis. The title is ”The Alteration and Altered-Rock Exploitation Case in Gunung Kuda Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon West Java Province”. The research aims to understand the altered rock and exploit it as building stone and ceramic material. Gunung Kuda, the research area is a hill, part of and laid on southern part of Keromong Mountains. It consisting of altered rock, which have exploited as building stone with lokal name as “Batu Palimanan”. The data are field observation, petrography, chemical and X-ray difraction, based on those analysis and it conclude that the altered rock is dacite, which have altered by hydrothermal processes in 2 types. The argilic, that dominantly spread at southern and western area represent by clay-quartz minerals association, while the silisic spread at eastern and northern area is quartz-pyrite minerals association. By the quantity of alteration change, the rock is divide into 4 classes are Low Grade include Fresh and Faintly Weathered, Moderate Grade are Slightly Weathered and Moderately Weathered, Strong Grade are Highly Weathered and part of Completely Weathered, and Very Strong Grade are Completely Weathered and Residual Soil. As building stones there are 2 type of stones, the Polos and the Bermotif. Almost both classes are Low and Moderate meets the requirement of standards. Altered-rock as additional material in ceramic can improve the quality of ceramicproduct. It can reduce the shrinkage by sun drying from 10% to 8% and from 1,3% to 0,8% after burned.

Kata Kunci : Alterasi Batuan,Pemanfaatan,Batu Hias dan Keramik, alteration, building stones, ceramic


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.