RESILIENSI PADA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) PENYANDANG DISABILITAS

Christira Irenna Wilhelmina Bolla, Pradytia Putri Pertiwi, S.Psi., Ph.D.

2024 | Tesis | S2 Psikologi

Terbukanya kesempatan kerja menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) bagi para penyandang disabilitas tidak menutup kemungkinan bahwa masih terdapat diskriminasi sebagai tantangan tersendiri bagi mereka. Dalam menghadapi tantangan, ASN penyandang disabilitas perlu memiliki kemampuan untuk terus bertahan dalam setiap fase kehidupan. Kemampuan ini dapat dijelaskan dengan teori resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman resiliensi ASN penyandang disabilitas. Penelitian ini juga melibatkan enam peserta berusia 29-37 tahun yang merupakan ASN dan pernah mengalami diskriminasi di tempat kerja. Penelitian kualitatif ini menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dengan wawancara semi-struktur sebagai metode pengumpulan data utama. Penelitian ini menemukan adanya sikap legowo sebagai bentuk resiliensi ASN disabilitas dalam menghadapi hambatan dan diskriminasi di tempat kerja. Rasa aman setelah menjadi ASN disabilitas karena adanya jaminan hidup yang lebih layak mengantarkan pada persepsi bahwa hambatan di tempat kerja merupakan hal yang wajar dan dapat diatasi. Meskipun demikian, lingkungan yang inklusif bagi ASN penyandang disabilitas dibutuhkan untuk menunjang produktivitas serta kontribusi mereka sebagai ASN.

The opportunity for individuals with disabilities to become Civil Servants (Aparatur Sipil Negara or ASN) does not preclude the potential for discrimination, presenting a distinct challenge for these individuals. To navigate these challenges, ASNs with disabilities must possess the resilience to endure through various life stages. This capacity is framed within the context of resilience theory. The objective of this research is to delve into the resilience experiences of ASNs with disabilities. The study includes six participants aged between 29 and 37 years, all of whom are ASNs and have encountered workplace discrimination. Employing a qualitative approach, this research utilizes Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) and semi-structured interviews as its principal data collection methodology. The findings reveal an attitude of acceptance ('legowo') as a manifestation of resilience among disabled ASNs when confronting barriers and discrimination in their professional environments. The sense of security experienced upon attaining ASN status, coupled with the prospects of a more sustainable livelihood, fosters a perception that workplace challenges are manageable and surmountable. However, the creation of an inclusive environment for disabled ASNs is imperative to enhance their productivity and contributions as civil servants.

Kata Kunci : Resiliensi, ASN, Disabilitas, Diskriminasi