Hubungan Karakter Resiliensi dengan Efikasi Diri Manajemen Gejala pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito
ROSE TRI LINDA, Haryani, S.Kp., M.Kes., Ph.D; Dr. Wiwin Lismidiati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat
2024 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar Belakang : Kemoterapi memiliki beberapa efek samping secara fisik maupun psikologis. Karakter resiliensi merupakan karakter yang menjadi sumber daya individu dalam penyesuaian diri. Efikasi diri menjadi salah satu jalur antara pada hubungan karakter resiliensi terhadap adaptasi dengan kanker. Karakter resiliensi sebagai sumber daya individu mungkin diperlukan untuk meningkatkan efikasi diri manajemen gejala. Tujuan Penelitian : Penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakter resiliensi dengan efikasi diri manajemen gejala pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Selain itu, melihat gambaran tingkat karakter resiliensi dan efikasi diri manajemen gejala pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang melibatkan 119 orang pasien kanker yang menjalani kemoterapi di Instalasi Kanker Terpadu RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada Oktober - November 2023 menggunakan teknik consecutive sampling. Pengukuran karakter resiliensi dengan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC 25) dan pengukuran efikasi diri manajemen gejala dengan self-efficacy of cancer symptom self management scale (SE-CSSMS). Analisis korelasi dengan uji statistik Spearman Rho. Hasil : Tujuh puluh satu pasien (59,1%) memiliki karakter resiliensi dengan kategori sedang dan enam puluh delapan pasien (57,7%) memiliki efikasi diri manajemen gejala dengan kategori sedang. Terdapat hubungan signifikan antara karakter resiliensi dan efikasi diri manajemen gejala pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi (p-value=0,001, r = 0.506). Kesimpulan : Semakin tinggi karakter resiliensi maka semakin tinggi juga efikasi diri manajemen gejala. Kedua faktor tersebut perlu dalam perencanaan strategi intervensi manajemen gejala kemoterapi agar dapat berjalan individual dengan mempertimbangkan karakter resiliensi pasien
Background : Chemotherapy has side effects both physical and psychological. Trait resilience is a character that becomes individual's resource in adaptation. Self-efficacy is one of the pathways between trait resilience and adaptation to cancer. Trait resilience as an individual resource may be needed to increase self-efficacy of self-management. Objective : This research aims to determine the correlation between trait resilience and self-efficacy of symptom management in cancer patients undergoing chemotherapy. This study also describe trait resilience and self-efficacy of symptom management in cancer patients undergoing chemotherapy. Method : This research was a cross-sectional study has involved 119 cancer patients undergoing chemotherapy at Tulip Integrated Cancer Installation, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta were selected through consecutive sampling from 17 October-17 November 2023. The tool was Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC 25) and self-efficacy of cancer symptom self-management scale (SE-CSSMS). For data analysis, statistical tests such as Spearman Rho were performed. Result : Seventy-one (59.1%) patients had moderate level trait resilience and sixty-eight (57.7%) patients had moderate level self-efficacy of symptom management. There was a significant correlation between trait resilience and self-efficacy of symptom management in cancer patients undergoing chemotherapy (p-value=0,001, r = 0.506). Conclusion : Patients with greater trait resilience scores were more likely to have greater self-efficacy of symptom management scores. These two factors can be considered in planning chemotherapy symptom management intervention strategies so that interventions are individualized based on the patient's trait resilience.
Kata Kunci : efikasi diri, kanker, karakter resiliensi, kemoterapi, manajemen gejala