Laporkan Masalah

IDENTIFIKASI Curvularia eragrostidis (Henn.) J.A.Mey. DAN PENGENDALIANNYA DENGAN EKSTRAK DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

Anya Via Febriani, Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D.

2024 | Tesis | S2 Biologi

Kelapa sawit adalah komoditas perkebunan yang berperan penting karena menjadi sumber penghasil devisa terbesar dari ekspor sektor pertanian. Penyakit bercak daun menjadi salah satu penyakit utama yang menginfeksi bibit kelapa sawit pada tahap pre- dan main-nursery. Jamur Curvularia sp. ditemukan sebagai penyebab penyakit bercak daun di pembibitan kelapa sawit di Indonesia, akan tetapi jenis Curvularia yang menginfeksi daun kelapa sawit tersebut belum jelas teridentifikasi. Pengendalian penyakit bercak daun menggunakan fungisida kimia secara terus menerus dapat menyebabkan berkembangnya jamur patogen resisten dan menimbulkan dampak buruk dalam jangka panjang terhadap lingkungan sehingga diperlukan alternatif fungisida yang lebih ramah terhadap lingkungan yaitu ekstrak air daun sungkai (Peronema canescens Jack). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis Curvularia yang menyebabkan penyakit bercak daun pada tanaman kelapa sawit, menganalisis daya hambat ekstrak air daun sungkai terhadap Curvularia secara in vitro, dan menganalisis pengaruhnya terhadap infeksi Curvularia pada tanaman kelapa sawit. Penelitian identifikasi jamur Curvularia dilakukan berdasarkan karakter morfologi secara makroskopis dan mikroskopis, sedangkan penelitian uji ekstrak air daun sungkai secara in vitro menggunakan metode poison food dan uji secara in vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa jenis jamur penyebab penyakit bercak daun pada tanaman kelapa sawit teridentifikasi sebagai Curvularia eragrostidis, ekstrak air daun sungkai dapat menghambat pertumbuhan C. eragrostidis secara in vitro dengan persentase penghambatan 22,12-32,60?ngan kategori aktivitas antifungi lemah-sedang, dan ekstrak air daun sungkai konsentrasi 25?pat digunakan untuk mengendalikan infeksi C. eragrostidis berdasarkan jumlah bercak sebesar 36,25-59,50?ngan kategori kurang efektif - cukup efektif dan dapat mengendalikan infeksi C. eragrostidis berdasarkan diameter bercak sebesar 12,50-27,78?ngan kategori sangat tidak efektif - kurang efektif.

Oil palm is a plantation commodity that plays an important role because it is the largest source of foreign exchange from agricultural exports. Leaf spot disease is one of the main diseases that attacks oil palm seedlings at the pre- and main- nursery. Curvularia sp. was found causing leaf spot disease in oil palm nurseries in Indonesia but the species of Curvularia that infects oil palm leaves has not been clearly identified. Control of leaf spot disease using chemical fungicides continuously can cause the development of resistant pathogenic fungi and have a long-term negative impact on the environment, so an alternative fungicide that is more friendly to the environment is needed, namely false elder (Peronema canescens Jack) leaf water extract. The aimed of this study was identify the species of Curvularia that caused leaf spot disease in oil palm, to analyze the inhibition of P. canescens leaf water extract against Curvularia in vitro, and to analyze its effect on Curvularia infection in oil palm. Curvularia identification research was based on macroscopic and microscopic morphological characters, while the in vitro test of P. canescens leaf water extract used the poison food method and the in vivo test used a Completely Randomized Design with five treatments and three replications. Based on the research results, it was concluded that the species of fungus that caused leaf spot disease in oil palm was identified as Curvularia eragrostidis, P. canescens leaf water extract could inhibit the growth of C. eragrostidis in vitro with an inhibition percentage of 22.12-32.60% with a weakly to moderate antifungal activity category, and P. canescens leaf water extract with a 25% concentration could be used to control C. eragrostidis infection based on the number of spot was 36.25-59.50% with less effective to quite effective category and could control C. eragrostidis infection based on the diameter of spot was 12.50-27.78% with very ineffective to less effective category. 

Kata Kunci : Bercak Daun, Curvularia, Kelapa Sawit, Penyakit, Sungkai

  1. S2-2024-490097-abstract.pdf  
  2. S2-2024-490097-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-490097-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-490097-title.pdf