ANALISIS KANDUNGAN ALKOHOL DAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA TERHADAP KEHALALAN SIRUP OBAT HERBAL
NILA VIDILA UTAMI, Marlyn Dian Laksitorini, M.Sc., Apt., Ph.D.; Dr.apt. Dwi Endarti, S.F., M.Sc.
2024 | Skripsi | FARMASI
Alkohol merupakan pelarut yang biasa digunakan dalam proses ekstraksi obatan herbal. Penggunaannya tersebut perlu dikritisi baik dari segi kandungan maupun kehalalannya. Sebab permasalahan dapat terjadi jika ditemukan produk yang melanggar aturan. Selain itu, pengetahuan masyarakat terkait kehalalannya menjadi hal penting mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Metode kromatografi gas-FID digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis kadar alkohol dalam sampel produk sirup obat herbal terpilih yang beredar di Kota Yogyakarta berdasarkan jumlah proporsi ekstraknya, sedangkan untuk menilai tingkat pengetahuan menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan studi cross-sectional. Sample penelitian ini berjumlah 300 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Penelitian dilakukan di Kota Yogyakarta dengan instrumen penelitian yang digunakan kuisioner. Uji statistik menggunakan Chi-square dalam melihat hubungan faktor sosiodemografi terhadap tingkat pengetahuan. Dua dari sembilan sampel terdeteksi mengandung alkohol dan tidak terdapat korelasi antara antara proporsi ekstrak dalam produk sirup obat herbal dengan kadar alkohol. Sementara itu, mayoritas (59,0%) responden telah memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik. Namun, masih diperlukan perhatian lebih lanjut dalam upaya penyuluhan atau edukasi. Tingkat pengetahuan ini dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi yakni usia, dengan nilai signifikansi 0,001 yang mana menunjukkan adanya hubungan antara usia dan tingkat pengetahuan.
Alcohol is a solvent commonly used in the herbal medicine extraction process. Its use needs to be criticized both in terms of content and halalness. Because problems can occur if products are found that violate the rules. Apart from that, public knowledge regarding halal conditions is important considering that the majority of Indonesia's population is Muslim. The gas chromatography-FID method was used in this research to analyze the alcohol content in samples of selected herbal medicinal syrup products circulating in Yogyakarta City based on the total proportion of the extract, while to assess the level of knowledge using a quantitative descriptive research design with a cross-sectional study design. The sample for this research consisted of 300 respondents with a sampling technique using convenience sampling. The research was conducted in the city of Yogyakarta with the research instrument used was a questionnaire. The statistical test uses Chi-square to see the relationship between sociodemographic factors and level of knowledge. Two of the nine samples were detected to contain alcohol and there was no correlation between the proportion of extract in the herbal medicine syrup product and the alcohol content. Meanwhile, the majority (59.0%) of respondents had a fairly good level of knowledge. However, further attention is still needed in outreach or education efforts. This level of knowledge is influenced by sociodemographic factors, namely age, with a significance value of 0.001, which shows that there is a relationship between age and level of knowledge.
Kata Kunci : kandungan alkohol, tingkat pengetahuan, kehalalan, sirup obat herbal