ANALISIS TARIF KERETA API DENGAN METODE ATP-WTP PADA KERETA API SRI TANJUNG
Noor Ikhwan, Dr. Eng. Ir. Imam Muthohar, S.T., M.T., IPM
2024 | Skripsi | TEKNIK SIPIL
Kereta api merupakan sarana
transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat. Faktor keselamatan, keamanan, kenyamanan, kecepatan, kelancaran,
keterjangkauan, daya angkut besar, dan ramah lingkungan menjadi
alasan kereta api banyak digunakan. Seiring dengan peningkatan taraf hidup, kebutuhan, dan keinginan akan
peningkatan fasilitas membuat perubahan tarif harus dilakukan
secara teratur. Evaluasi terhadap tarif akan menentukan persaingan bisnis moda kereta api. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi profil layanan dan profil pengguna,
menghitung besar kemampuan dan kemauan membayar pengguna sebagai dasar penentuan usulan tarif, dan analisis
komparasi layanan Kereta Api Sri
Tanjung
dengan angkutan moda transportasi lainnya. Penelitian
ini menggunakan Kereta Api Sri Tanjung
untuk studi kasusnya. Pengambilan data primer
dilakukan dengan cara survei Stated
Preverence. Metode penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Kuota Sampling dengan jumlah
responden yang dibutuhkan minimal 90 responden. Pada penelitian ini juga menggunakan metode analisis Abillity To Pay dan Willingness
To Pay yang
bertujuan untuk melibatkan sudut pandang pengguna
sebagai salah satu pertimbangan penting dalam
penetapan maupun evaluasi tarif Kereta Api. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai analisis ATP didapatkan sebesar Rp 58.705,00;- dan nilai WTP sebesar Rp 97.444,00;-, dengan tarif yang berlaku saat ini adalah
sebesar Rp 94.000,00;-. Menurut peneliti alternatif tarif yang efisien adalah alternatif
tarif 2 yakni tarif menjadi sebesar Rp 97.000,00;-. Berdasarkan tarif baru yang direkomendasikan,
selanjutnya dikomparasikan dengan tarif dan waktu
tempuh alternatif moda dengan rute YogyakartaBanyuwangi lainnya. Dimana menurut analisis yang dilakukan, didapatkan bahwa moda alternatif yang paling efektif
adalah kereta api dengan tarif sebesar Rp 97.000,00;- dan waktu tempuh 13 jam.
Railway is a means of transportation widely used
by the public. Factors such as safety, security, comfort,
speed, punctuality, coverage, power demand, and environmental friendliness make
railways a frequently chosen means of transportation. With the increasing standard of living,
needs, and public interest, changes in fares must be made regularly. Evaluation of fares will
determine the competitiveness of the railway business. The purpose of this study is to
identify the profiles of services and users, calculate the willingness to pay
of users as the basis for
determining fares and compare the services of Kereta Api Sri Tanjung with other modes of
transportation. This research uses
Kereta Api Sri Tanjung as a case study. Primary data
collection is finished through Stated
Preference surveys. The sampling method used in this
study is Quota Sampling on a minimum of 90
respondents needed. This research also uses the
Ability To Pay and Willingness To Pay
analysis methods, which aim to involve the user's
perspective as a necessary consideration
in determining and evaluating railway fares. The results of this
study show that the ATP analysis value is Rp 58,705.00, while the WTP value is Rp 97,444.00,
with the current fare being Rp 94,000.00. According to the researcher, the efficient
alternative fare is alternative fare 2, which is a fare of Rp 97,000.00. Based
on the recommended new
fare, a comparison will made to the fare and travel time of other alternative
transportation modes on the Yogyakarta-Banyuwangi route. According to the analysis, the most
effective alternative mode is the railway fare of Rp 97,000.00 and a travel time of 13 hours.
Kata Kunci : Transportation, Ability To Pay (ATP), Willingness To Pay (WTP), Fare, Train.