Analisis Spatiotemporal Pertumbuhan Kota Di Jawa Dan Bali Tahun 1992-2032 Menggunakan Citra Nighttime Light Dengan Metode Pembelajaran Mesin Berbasis Komputasi Awan
ALAM RAMADHANI, Dr. Nur Mohammad Farda, S.Si., M.Cs.
2024 | Skripsi | KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH
Pertumbuhan dan perubahan perkotaan merupakan fenomena yang akan
tetap terjadi di berbagai wilayah termasuk di Jawa dan Bali. Teknologi
penginderaan jauh mampu menangkap dan mengidentifikasi indikator lahan
terbangun. Data penginderaan jauh Nighttime Light dapat menangkap
informasi penggunaan cahaya dipermukaan bumi. Data Nighttime Light dapat
membantu dalam proses menganalisis perkembangan kota dengan klasifikasi yang
digunakan berupa pembelajaran mesin pohon keputusan. Model klasifikasi
memanfaatkan big data beserta pengolahan berbasis komputasi awan pada
platform Google Earth Engine. Penerapan algoritma pohon keputusan
dilakukan dengan teknik supervised. Pembuatan model prediksi pertumbuhan
kota menggunakan metode Cellular Automata ANN. Jumlah kernel untuk
pemodelan Cellular Automata yang digunakan dalam penelitian ini adalah
3x3. Penggunaan model pohon keputusan untuk mengklasifikaskan lahan terbangun
memperoleh hasil akurasi total yang tinggi. Hasil akurasi yang diperoleh pada
tahun 1992 memperoleh nilai kappa 74,07%, tahun 2002 sebesar 80,19%, tahun 2012
dengan akurasi 83,89%, dan tahun 2022 memiliki nilai 85,25%. Hasil akurasi
prediksi terbaik diperoleh dengan piksel ketetanggaan 3x3. Hasil penambahan
luas area lahan terbangun dari tahun 2022 dan 2023 sebesar 609 km2 atau 0.445%.
Penentuan sampel training dan testing sangat berpengaruh terhadap hasil
pengolahan sehingga harus dilakukan dengan teliti agar mendapatkan hasil yang
baik. Penggunaan data citra NTL dilakukan koreksi penyamaan nilai pancaran cahaya
disemua data tahun 1992-2022 agar mendapatkan hasil klasifikasi lahan terbangun
yang lebih baik. Dilakukan pembangunan skema klasifikasi untuk daerah
perkotaan, peri-peri, dan pedesaan. Hal ini dapat merujuk penelitian terdahulu
menggunakan data VIIRS yang memiliki rentang radiometrik lebih baik. Pada
proses prediksi dilakukan proses feature selection untuk menghasil model
dengan tingkat akurasi global optimum dan dapat menentukan parameter untuk
melakukan prediksi CA-ANN.
Urban growth are inevitable
phenomena in various regions, including Java and Bali. Remote sensing
technology can capture and identify built-up land indicators. Nighttime Light
remote sensing data can reveal information about surface light usage, aiding in
the analysis of urban development through decision tree machine learning
classification. The classification model leverages big data and cloud-based
processing on the Google Earth Engine platform. The decision tree algorithm is
implemented using supervised techniques. Predictive city growth models are
created using Cellular Automata Artificial Neural Network (CA-ANN) methods,
employing a 3x3 kernel. The decision tree model for built-up land
classification achieves consistently high accuracy, with kappa values of 74.07%
in 1992, 80.19% in 2002, 83.89% in 2012, and 85.25% in 2022. The best
prediction accuracy is obtained with a 3x3 pixel neighborhood. The added
built-up area from 2022 to 2023 is 609 km2, representing a 0.445% increase.
Recommendations include meticulous training and testing sample selection,
radiometric correction across all 1992-2022 Nighttime Light data for improved
classification, classification scheme development for urban, peri-urban, and
rural areas, and feature selection during prediction to optimize CA-ANN model
accuracy and parameter determination. This research highlights the significance
of accurate sample selection, radiometric correction, classification scheme
development, and feature selection for robust urban growth prediction using
Nighttime Light remote sensing data.
Kata Kunci : Nighttime light, Pohon Keputusan, Cellular Automata, Artificial Neural Network, Kota, Urban