Laporkan Masalah

Membangun Counter-Hegemony melalui Mural: Studi Kasus Lomba Mural Dibungkam

Nanda Cipta Tunggadewa, Arie Ruhyanto, S.IP., M.Sc., Ph.D.

2023 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN

Maraknya aksi penghapusan mural yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di pertengahan tahun 2021 telah menjadi katalis utama dalam kemunculan berbagai wacana-wacana alternatif yang mempertanyakan kembali kualitas demokrasi di Indonesia serta menawarkan perspektif baru dalam menanggapi kebijakan-kebijakan pemerintah. Dari aksi-aksi represif yang diperlihatkan oleh pemerintah, Kelompok Gejayan Memanggil (KGM) berusaha menempatkan mural sebagai basis utama dalam membangun narasi yang bersifat counter-hegemonic melalui “Lomba Mural Dibungkam”. Penulis melakukan analisis wacana menggunakan Teori Diskursus Laclau-Mouffe guna menyoroti pertarungan wacana yang terjadi antara pemerintah dengan KGM dan menganalisa proses diskursif yang membentuk kerangka formasi counter-hegemony yang dibawa oleh "Lomba Mural Dibungkam". Penulis menemukan formasi counter-hegemonic yang dibawa oleh "Lomba Mural Dibungkam" berangkat dari intervensi hegemonik yang dilakukan oleh negara melalui aksi penghapusan mural dengan memainkan narasi pembungkaman dan kecenderungan otoritarianisme pemerintah Indonesia.

The surge in the removal of murals by the Indonesian government in mid-2021 has become the main catalyst for the emergence of various alternative discourses questioning the quality of democracy in Indonesia and offering new perspectives in responding to government policies. In the face of the repressive actions displayed by the government, Kelompok Gejayan Memanggil (KGM) seeks to position murals as the primary basis for constructing a counter-hegemonic narrative through the "Lomba Mural Dibungkam". The author conducts a discourse analysis using the Laclau-Mouffe Discourse Theory to highlight the discursive struggle between the government and KGM, analyzing the discursive processes that shape the framework of the counter-hegemonic formation brought about by the "Lomba Mural Dibungkam". The author identifies a counter-hegemonic formation presented by the "Lomba Mural Dibungkam", originating from the hegemonic intervention carried out by the state through mural removal actions, playing on the narrative of suppression and the authoritarian tendencies of the Indonesian government.

Kata Kunci : Hegemoni, Mural, Wacana, Counter-Hegemony

  1. S1-2023-443221-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443221-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443221-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443221-title.pdf