The Role of Anxious Attachment Style to Romantic Relationship Commitment Among Late Adolescents in Relationship: Felt Security as a Mediator
SYAHIRAH KHADIJAH, Dr. Arum Febriani, S.Psi., M.A.
2024 | Skripsi | PSIKOLOGI
Keinginan untuk mempertahankan dan merasa stabil di hubungan adalah poin penting di kehidupan remaja akhir. Gaya kelekatan adalah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi komitmen dalam hubungan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki kelekatan cemas tinggi memiliki level komitmen yang lebih rendah. Individu dengan kelekatan cemas menunjukkan sifat, seperti harga diri rendah, meragukan cinta dan penghargaan pasangan, dan sulit menganggap pasangannya ada dan responsif, yang mengacu pada rasa aman. Selain itu, rasa aman yang mereka rasakan dapat mengurangi komitmen hubungan romantis mereka. Hipotesis penelitian ini adalah rasa aman memediasi hubungan antara keterikatan cemas dan komitmen hubungan. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan partisipan remaja akhir yang sedang menjalani hubungan pacaran dengan tiga skala: Skala Experienced in Close-Relationship-Revised, Skala Komitmen Hubungan Romantis, dan Skala Rasa Aman. Hasil studi ini mengonfirmasi hipotesis bahwa rasa aman memiliki peran mediasi pada hubungan antara kelekatan cemas dan komitmen hubungan romantis. Studi ini dapat berkontribusi untuk membantu remaja dengan kelekatan cemas untuk memahami perilaku mereka dalam hubungan romantis, mencari cari untuk mengubah perilaku mereka ke pasangan, membantu pasangan dari individu yang cemas dalam memberikan rasa aman dalam hubungan, dan menerapkan priming untuk meningkatkan keamanan.
The desire to maintain and feel stable in a relationship is a critical point in late adolescence life. Attachment style is one of many factors influencing relationship commitment. Some research suggests that individuals higher in attachment anxiety have lower commitment levels. Anxious individuals exhibit distinctive attributes, such as low self-esteem, doubt over their partner's love and regard, and hardly perceive their partner to be available and responsive, which refers to felt security. Moreover, their fragile felt security can lessen one’s romantic relationship commitment. This study hypothesizes that felt security mediates the relationship between anxious attachment and relationship commitment. This study used a quantitative approach to late adolescents in dating relationships with three scales: Experience in Close Relationship-Revised Scale, Commitment Inventory Scale, and Felt Security Scale. The result confirms the hypothesis that felt security plays a mediating role in the relationship between anxious attachment and romantic relationship commitment. This study can contribute to helping anxiously-attached adolescents to make sense of their behavior in relationships, finding a way to change their behavior towards their partner, assisting partners of anxious individuals in giving a sense of security in relationships, and employing security-enhancing priming.
Kata Kunci : anxious attachment style, romantic relationship commitment, late adolescents, felt security