Laporkan Masalah

GOOD GOVERNANCE DALAM IMPLEMENTASI INOVASI PANGANKU KEBIJAKAN BERBASIS LOCAL WISDOM OLEH DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN KULON PROGO

FIBRIANA PRASHANTI, Prof. Dr. Torontuan Keban Yeremias, S.U., MURP.

2024 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu daerah dengan kemauan dan kemampuan inovasi yang baik di pemerintahannya. Inovasi PanganKu merupakan modifikasi dari program BPNT/Sembako dari pemerintah pusat dengan semangat “Bela Beli Kulon Progo” menggunakan sumber daya pertanian Kulon Progo dengan mengubah penyedia komoditas pangan menjadi hasil panen petani lokal dengan kualitas yang lebih baik sekaligus membina dan memberdayakan petani dengan menyalurkan kepada KPM. Inovasi PanganKu diinisiasi berawal dari adanya keresahan surplus produksi beras setiap tahunnya sehingga pengadaan beras miskin diperoleh dari Gapoktan dengan mengubah pola kebijakan menjadi lebih mengutamakan pemberdayaan aktor lokal, termasuk pemanfaatan lahan pekarangan oleh KWT dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. 

Penelitian ini berusaha menganalisis penerapan good governance dalam implementasi inovasi kebijakan PanganKu berbasis local wisdom yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo dengan menerapkan kearifan lokal (local wisdom) masyarakat setempat. Melalui topik ini, pembahasan akan berfokus pada identifikasi penerapan good governance dalam implementasi inovasi PanganKu serta mengidentifikasi faktor pendorong maupun penghambat yang mempengaruhi implementasi PanganKu, berdasarkan konten dan konteks kebijakan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penelitian dirancang dengan menggunakan penelitian kualitatif melalui metode studi kasus yang menekankan pada pengamatan/observasi secara detail atas objek yang diteliti dalam satu waktu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan teknik semi terstruktur, observasi, dan dokumen yang berkaitan dengan proses pelaksanaan inovasi PanganKu oleh KWT dan Gapoktan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan 5 prinsip good governance yaitu akuntabilitas, transparansi, keadilan, partisipasi, dan responsibilitas peneliti menemukan bahwa good governance telah terlaksana dengan cukup baik, meskipun ada beberapa catatan yang dapat dimaksimalkan untuk mendukung keberlanjutan PanganKu, terutama dalam aspek transparansi. Persamaan kepentingan yang dipengaruhi, kedudukan dan peran pelaksana kebijakan, jenis manfaat, tingkat perubahan yang diinginkan, bentuk komunikasi, dan karakteristik rezim yang demokrasi menjadi faktor pendorong implementasi. Sementara sumber daya lokal yang dikerahkan menjadi faktor pendorong sekaligus penghambat karena keterbatasan sumber daya anggaran dan kepatuhan dan aktor lokal masih perlu ditingkatkan adaptibilitasnya, terutama dalam mengatasi hambatan dari kebijakan atau pemerintah level di atasnya, serta menjaga konsistensi. Penelitian ini juga membuktikan bahwa local wisdom dan nilai kedaerahan, serta karakteristik masyarakat seperti persaingan antar KWT dan Gapoktan justru memberikan pengaruh positif apabila dapat dikelola secara sehat dan terkontrol. Inovasi PanganKu memberikan dampak positif, baik untuk peningkatan kinerja ASN dan pemberdayaan bagi masyarakat.

Kulon Progo Regency is one of the regions with good willingness and ability to innovate in its government. PanganKu Innovation is a modification of the BPNT/Sembako program from the central government with the spirit of "Bela Beli Kulon Progo" using Kulon Progo agricultural resources by changing food commodity providers into local farmers' crops with better quality while fostering and empowering farmers by distributing them to KPM. The PanganKu innovation was initiated starting from concerns about the surplus of rice production every year so that the procurement of rice for the poor was obtained from Gapoktan by changing the policy pattern to prioritize empowering local actors, including the use of yard land by KWT to meet the community's food needs.

This research aims to analyze the implementation of good governance in the implementation of the local wisdom-based PanganKu policy innovation initiated by the Kulon Progo Regency Agriculture and Food Service by applying the local wisdom of the local community. Through this topic, the discussion will focus on identifying the implementation of good governance in the implementation of PanganKu innovation as well as identifying the driving and inhibiting factors that influence the implementation of PanganKu, based on policy content and context. To achieve the objectives of this research, the research was designed using qualitative research through the case study method which emphasizes detailed observations of the objects studied at one time. The data collection techniques used were semi-structured interviews, observations, and documents related to the process of implementing the PanganKu innovation by KWT and Gapoktan.

The results of this research show that based on the 5 principles of good governance, namely accountability, transparency, justice, participation and responsibility, researchers found that good governance has been implemented quite well, although there are several notes that can be maximized to support the sustainability of PanganKu, especially in the transparency aspect. The similarity of interests affected, implementing the policy, type of benefits, level of The similarity of interests affected, the position and role of policy implementers, the type of benefits, the level of change desired, the form of communication, and the characteristics of a democratic regime are the driving factors for implementation. Meanwhile, local resources mobilized are both a driving and inhibiting factor due to limited budget resources and compliance and local actors still need to increase their adaptability, especially in overcoming obstacles from policies or government levels above them, as well as maintaining consistency. This research also proves that local wisdom and regional values, as well as community characteristics such as competition between KWT and Gapoktan, actually have a positive influence if they can be managed in a healthy and controlled manner. PanganKu innovation has had a positive impact, both in improving ASN performance and empowering the community.

Kata Kunci : Good governance, Policy implementation, local wisdom policy, food security, Kulon Progo

  1. S1-2024-459812-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459812-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459812-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459812-title.pdf