Analisis dan Visualisasi Perubahan Sedimentasi Area Sump Pertambangan Menggunakan Online Operation Dashboard
Aulia Dwi Rachmawati, Ir. Ruli Andaru, S.T., M.Eng., Ph.D
2024 | Skripsi | TEKNIK GEODESI
Kegiatan
pertambangan terbuka seperti yang dilakukan oleh PT Bukit Makmur Mandiri Utama
menghasilkan area bukaan tambang yang sering menimbulkan permasalahan diakibatkan oleh curah
hujan. Curah hujan dapat menghasilkan
limpasan air yang dapat menyebabkan erosi, terutama pada area low wall dengan
jenis material pasir. Material tanah/sedimen tersebut akan terbawa
oleh air menuju sump. Sump pertambangan
yang berfungsi sebagai kolam penampungan air di
area pit rentan terjadi sedimentasi, dimana jika terjadi terus
menerus akan mengakibatkan pendangkalan. Salah satu sump PT BUMA
bernama Angsana Besar perlu dilakukan monitoring sedimentasi dari waktu ke waktu dikarenakan terjadi pendangkalan sepanjang
tahun 2022. Pendangkalan tersebut diperkirakan karena curah hujan yang
mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Tujuan studi ini untuk analisis
dan visualiasasi perubahan sedimen secara interaktif baik dari volume dan laju
sedimentasi, serta kaitannya secara statistik dengan curah hujan.
Analisis dan
visualisasi perubahan sedimen dapat dilakukan dengan pengolahan data kedalaman yang
merepresentasikan topografi dasar sump. Visualisasi sedimentasi
pada studi ini dilakukan secara dinamis melalui operation dashboard ArcGIS
Online, sedangkan analisis keterkaitan dengan curah hujan dilakukan
secara statistik melalui uji korelasi. Data utama yang digunakan berupa titik
kedalaman hasil pemeruman echosounder yang sudah tereduksi dengan datum
kedalaman muka air sesaat yang telah direferensikan dengan sistem referensi
tinggi lokal area pertambangan pada bulan Februari, Maret, Mei, Juli, Agustus,
Oktober, dan Desember 2022. Data kedalaman kemudian dilakukan pengolahan
menjadi Digital Terrain Model (DTM). Data pendukung studi ini
berupa data curah hujan dan data dewatering pit X PT BUMA.
Hasil dari studi sedimentasi sump Angsana
Besar sepanjang tahun 2022 menunjukkan bahwa terdapat perubahan topografi berupa
kenaikan elevasi dasar sump yang terus menerus pada tiap epok. Hal ini
menandakan bahwa terdapat penambahan sedimen yang terindikasi dari meningkatnya
interval elevasi dan volume lumpur perhitungan cut fill antara DTM as built drawing dengan DTM surface batimetri pada bulan
pengukuran. Dari hasil perhitungan didapatkan volume penambahan sedimen yang
disesuaikan dengan bulan pengukuran batimetri terdiri dari bulan Februari
hingga Maret sebesar 57.731 m3, bulan Maret hingga Mei sebesar 351.667 m3, bulan Mei hingga Juli sebesar 467.214 m3, bulan Juli hingga Agustus sebesar 471.895 m3, bulan Agustus hingga Oktober sebesar 21.583 m3, dan bulan Oktober hingga Desember sebesar 806.134 m3. Secara statistik, hubungan curah hujan dengan
volume penambahan sedimen memiliki jenis hubungan positif dan memiliki kekuatan
yang sangat kuat dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,817 Perubahan sedimen
divisualisasikan dalam bentuk operation dashboard melalui ArcGIS online
yang berisikan peta online dengan komponen pendukung seperti kategori selektor, grafik sedimentasi, total volume, tabel lokasi monitoring,
diagram sump mud level, details berisi profil melintang, diagram
curah hujan dan tabel tinggi muka air sump.
Surface mining
activities such as those carried out by PT Bukit Makmur Mandiri Utama result in
mine openings that often cause problems due to rainfall. Rainfall can generate
water runoff leading to erosion, especially in low wall areas with sandy
materials. The soil/sediment material is carried by water towards the sump.
Mining sumps, functioning as water retention ponds in the pit area, are prone
to sedimentation, which, if continuous, can lead to siltation. One of PT BUMA's
sumps, named Angsana Besar, requires sediment monitoring due to continuous
siltation throughout the year 2022. This siltation is presumed to be a result
of increased rainfall compared to the previous year. The objective of this
study is to analyze and visualize sediment changes interactively, including
both volume and sedimentation rate, and statistically relate them to rainfall.
Analysis and
visualization of sediment changes can be conducted by processing depth data
representing the sump's base topography. Sedimentation visualization in this
study is performed dynamically through the ArcGIS Online operation dashboard,
while the correlation analysis with rainfall is conducted statistically through
correlation tests. The main data used consists of depth points obtained from
echosounder surveys, reduced to the water surface datum referenced to the local
high reference system of the mining area in February, March, May, July, August,
October, and December 2022. The depth data is then processed into a Digital
Terrain Model (DTM). Supporting data for this study includes rainfall and pit X
dewatering data from PT BUMA.
The results of the Angsana Besar sump
sedimentation study throughout 2022 show that there is a topographic change in
the form of a continuous increase in sump bottom elevation in each epoch. This
indicates that there is additional sediment as indicated by the increasing
elevation interval and mud volume of cut fill calculation between DTM as-built
drawing and DTM surface bathymetry in the measurement month. From the
calculation results, the volume of sediment addition adjusted to the month of
bathymetry measurement consists of February to March was 57.731 m3,
March to May was 351.667 m3, May to July was 467.214 m3,
July to August was 47.895 m3, August to October was 21.583 m3,
and October to December was 806.134 m3. Statistically, the
relationship between rainfall and the volume of sediment addition has a
positive type of relationship and has a very strong strength with a correlation
coefficient value of 0.817. Sediment changes are visualized in the form of an
operation dashboard online which contains an online map with supporting
components such as selector categories, sedimentation graphs, total volume,
monitoring location tables, sump mud level diagrams, details containing transverse
profiles, rainfall diagrams and sump water level tables.
Kata Kunci : Batimetri, Digital Terrain Model, Pertambangan, Sedimentasi, Curah Hujan, Online Dashboard