Laporkan Masalah

Studi Komperatif Fenomena Childfree di Jepang dan Indonesia Berdasarkan Unsur Budaya dan Konstruksi Sosial

Sella Wardhani, Robi Wibowo, S.S., M.A.

2024 | Skripsi | SASTRA JEPANG

Salah satu bagian penting dari budaya adalah memiliki keturunan yang berperan sebagai pengantar tradisi, warisan budaya, dan nilai-nilai keluarga dari generasi ke generasi. Beberapa dekade terakhir bagi sebagian orang, memiliki keturunan dirasa bukan lagi menjadi sebuah keharusan. Mereka secara sadar memutuskan untuk hidup tanpa anak atau biasa disebut dengan istilah childfree. Di Jepang dan di Indonesia, childfree menjadi sebuah fenomena yang banyak dibicarakan. Keduanya memiliki kekhasan budaya serta konstruksi sosial yang melatarbelakangi perkembangan fenomena childfree di masing-masing negara. Penelitian ini ditulis untuk menganalisis perbandingan fenomena childfree di Jepang dan Indonesia berdasarkan unsur budaya dan konstruksi sosial di masing-masing negara. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan data diperoleh dari buku, jurnal, serta data-data kepustakaan lain yang mendukung penelitian. 

Hasil analisis menunjukkan bahwa fenomena childfree di kedua negara dipengaruhi oleh unsur budaya, sistem nilai-budaya, norma, dan pandangan masyarakat terhadap peran orang tua. Konstruksi sosial juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap individu atau pasangan yang memilih childfree. Perbandingan lintas budaya menunjukkan bahwa meskipun kedua negara memiliki perbedaan budaya yang signifikan, namun ada kesamaan dalam konstruksi sosial terkait pandangan terhadap childfree.

One of the most important parts of culture is having children who act as a messenger of family traditions, heritage, and values from generation to generation. In the last few decades, for some people, having children is no longer a necessity. They consciously decide to live without children commonly referred to as childfree. In Japan and Indonesia, childfree has become a much-discussed phenomenon. Both have cultural distinctiveness and social construction behind the development of the childfree phenomenon in each country. This research was written to analyze the comparison of the childfree phenomenon in Japan and Indonesia based on cultural elements and social construction in each country. The descriptive qualitative method is used in this research with data obtained from books, journals, and other literary data that support the research.

The results of the analysis show that the phenomenon of childfree in both countries is influenced by cultural elements, cultural-value systems, norms, and society's views on the role of parents. Social construction also plays an important role in shaping society's perception of individuals or couples who choose childfree. Cross-cultural comparisons show that although both countries have significant cultural differences, there are similarities in social construction related to views on childfree.

Kata Kunci : childfree, unsur budaya, konstruksi sosial, komparasi lintas budaya, Jepang, dan Indonesia.

  1. S1-2024-428487-abstract.pdf  
  2. S1-2024-428487-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-428487-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-428487-title.pdf