Profil Klinis dan Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis pada Pasien Tuberkulosis Resistan Obat di RST Wijayakusuma Purwokerto
UNIK FADILA AZZAHRA, Prof. Dr. apt. Agung Endro Nugroho, S. Si., M. Si.
2024 | Skripsi | FARMASI
Pada
tahun 2019, 11.500 pasien tuberkulosis resistan obat (TB RO) berhasil
dilaporkan dan 48% diantaranya menjalani pengobatan tuberkulosis (TB) lini
kedua dengan tingkat keberhasilan pengobatan sebesar 45% sehingga WHO
merekomendasikan perubahan panduan pengobatan untuk pasien TB RO. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui profil klinis dan tingkat rasionalitas
penggunaan obat anti tuberkulosis (OAT) pada pasien TB RO berdasarkan panduan
terbaru, yaitu Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat di
Indonesia Tahun 2020. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan pengumpulan
data retrospektif yang menggunakan data sekunder Sistem Informasi Tuberkulosis
(SITB). Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien TB RO yang mendapatkan
terapi OAT di RST Wijaya Kusuma Purwokerto periode 2020-2023 dengan teknik
pengambilan sampel total sampling. Data penelitian meliputi karakteristik
pasien, profil klinis, dan penilaian rasionalitas penggunaan OAT. Penyajian
data dilakukan secara deskriptif dalam bentuk tabel persentase. Profil klinis
pasien TB RO terbanyak adalah pasien dengan kasus TB RO baru (61,1%); kriteria
TB Paru RO (100,0%); poliresisten (63,9%); dengan klasifikasi TB MDR (47,2%)
yang menggunakan paduan jangka panjang (97,2%) dengan efek samping obat mual
(75,0%%). Hasil akhir pengobatan yang paling banyak ditemui adalah sembuh
(58,3%). Hasil evaluasi rasionalitas penggunaan OAT adalah 100% rasional
berdasarkan parameter tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, dan tepat pasien.
In
2019, 11,500 drug-resistant tuberculosis (DR TB) patients were successfully
reported and 48% of them underwent second-line tuberculosis (TB) treatment with
a treatment success rate of 45%, so WHO provided changes to treatment
guidelines for TB RO patients. This study aims to determine the clinical
profile and level of rationality for the use of anti-tuberculosis drugs (ATD)
in DR<!--[if !supportFootnotes]-->[1]<!--[endif]-->TB
patients based on the latest guidelines, Petunjuk Teknis Penatalaksanaan
Tuberkulosis Resistan Obat di Indonesia Tahun 2020. This research is
descriptive in form with retrospective data collection using secondary data
from Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB). The population in the study were all
DR-TB patients who received ATD therapy at RST Wijayakusuma Purwokerto for the
2020-2023 period using a total sampling technique. Research data includes
patient characteristics, clinical profile, and assessment of the rationality of
ATD use. The data is presented descriptively in the form of a percentage table.
The clinical profile of DR TB patients was mostly patients with new DR<!--[if !supportFootnotes]-->[1]<!--[endif]-->TB
cases (61.1%), DR Pulmonary TB (100.0%), and polyresistant (63.9%) with MDR TB
classification (47.2%) who used a long-term combination (97.2%) with side
effects of nausea (75.0%). The most common end result of treatment was cure
(58.3%). The results of rationality evaluation of using ATD are 100% rational
based on the parameters of the correct indications, correct medicine, correct
dose, and correct patients.
Kata Kunci : tuberkulosis resistan obat, obat anti tuberkulosis, profil klinis, rasionalisasi terapi