Karakterisasi Pertumbuhan dan Genetik Hasil Persilangan Berbagai Strain Nila Merah (Oreochromis sp.)
Farkhana Laily, Prof. Dr. Ir. Rustadi, M.Sc.; Dr. Dini Wahyu Kartika Sari, S.Pi., M.Si.
2024 | Tesis | S2 ILMU PERIKANAN
Hibridisasi nila merah merupakan salah satu program pemuliaan untuk menghasilkan keturunan terbaik berdasarkan pertumbuhannya. Metode yang dilakukan dengan mengawinsilangkan berbagai strain nila merah dalam satu wadah sehingga dapat menghasilkan populasi sintetik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pertumbuhan hasil persilangan berbagai strain nila merah dan menganalisis karakter genetik hasil seleksi individu menggunakan marker mikrosatelit. Strain nila merah yang digunakan adalah Nilasa (CK), Nila Merah Sukabumi (SB), Nila Merah Sukamandi (SM), dan Nila Merah Janti (JT). Ada 2 populasi benih yang diamati dari pendederan II, yaitu 9 populasi kombinasi persilangan dan 1 populasi sintetik. Pendederan dilakukan dengan rancangan acak lengkap menggunakan happa berukuran 1x1x1 meter yang dipasang dalam kolam semi permanen, kedalaman air 60 cm. Benih yang digunakan pada pendederan II menggunakan benih hasil pendederan I berumur 45 hari dengan ukuran 4±0,072 g. Pemeliharaan dilakukan selama 60 hari. Pakan PF800 diberikan 2 kali sehari dengan dosis 5-10% biomassa. Sampling benih sebanyak 32 ekor pada setiap populasi dan pengamatan kualitas air dilakukan setiap 2 minggu. Di akhir pendederan II dilakukan seleksi individu pada populasi sintetik dengan mengambil 10?ri populasi berdasarkan berat tertinggi sehingga menghasilkan populasi TOP. Populasi TOP dianalisis menggunakan marker mikrosatelit. Primer yang digunakan adalah UNH123, UNH828, UNH954, dan UNH971. Data pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan berat spesifik, dan rasio konversi pakan pada kombinasi persilangan dianalisis dengan analisis varian dan diuji dengan uji Duncan. Analisis genetik pada populasi TOP dilakukan dengan GenAnalyzer, NTSys, dan Cervus. Kualitas air diuji secara deskriptif. Hasil yang diperoleh: pertumbuhan berat mutlak 31,4-37,7 g, pertumbuhan berat spesifik 3,4-3,5%, dan rasio konversi pakan 1,7-2,1. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persilangan antara strain Sukamandi betina dan strain Sukabumi jantan (SMSB) memiliki pertumbuhan berat mutlak dan rasio konversi pakan terbaik. Kualitas air selama penelitian memenuhi syarat untuk budidaya nila merah. Primer yang digunakan polimorfik dengan nilai PIC>0,5. Nilai polimorfisme berkisar 0,868-0,901 dan heterozigositas 0,985-1,000 lebih tinggi pada populasi TOP dibandingkan dengan nilai rata-ratanya mengindikasikan besarnya perbedaan variasi antar individu.
Red tilapia hybridization is a
breeding program to produce the best offspring based on their growth. The
method is carried out by crossing various strains of red tilapia in one
container so that a synthetic population can be produced. The aim of this research
is to analyze the growth of crossbreeds of various red tilapia strains and
analyze the genetic characteristics of individual selection results using
microsatellite markers. The red tilapia strains used are Nilasa (CK), Sukabumi
Red Tilapia (SB), Sukamandi Red Tilapia (SM), and Janti Red Tilapia (JT). There
were 2 seed populations observed from nursery II, namely 9 populations of
combination crosses and 1 synthetic population. Nursery was carried out in a
completely random design using a 1x1x1 meter happa installed in a
semi-permanent pond, water depth 60 cm. The seeds used in nursery II used seeds
from nursery I aged 45 days with a size of 4±0.072 g. Maintenance is carried out for 60 days. PF800 feed is
given 2 times a day at a dose of 5-10% biomass. Sampling of 32 seeds in each
population and water quality observations were carried out every 2 weeks. At
the end of nursery II, individual selection was carried out in the synthetic
population by taking 10% of the population based on the highest weight to produce
the TOP population. The TOP population was analyzed using microsatellite
markers. The primers used were UNH123, UNH828, UNH954, and UNH971. Data on
absolute weight growth, specific weight growth, and feed conversion ratio in
cross combinations were analyzed using analysis of variance and tested using
Duncan's test. Genetic analysis on the TOP population was carried out with
GenAnalyzer, NTSys, and Cervus. Water quality is tested descriptively. The
results obtained: absolute weight growth of 31.4-37.7 g, specific weight growth
of 3.4-3.5%, and feed conversion ratio of 1.7-2.1. From the research results it
can be concluded that the cross between the female Sukamandi strain and the
male Sukabumi strain (SMSB) has the best absolute weight growth and feed conversion
ratio. The water quality during the research met the requirements for
cultivating red tilapia. The primers used are polymorphic with a PIC
value>0.5. Polymorphism values ranged from 0.868-0.901 and heterozygosity
was 0.985-1.000 higher in the TOP population compared to the average value
indicating large differences in variation between individuals.
Kata Kunci : hibridisasi, mikrosatelit, nila merah, pertumbuhan, seleksi