Laporkan Masalah

Implementasi Falsafah Welas Asih Pepitu dalam Konservasi Sumber Daya Alam oleh Masyarakat Desa Ngadas, Kabupaten Malang

Fachri Adnani Muhammad, Ir. Kristiani Fajar Wianti, S.Hut., M.Si., IPM.

2024 | Skripsi | KEHUTANAN

Masyarakat Ngadas memiliki pandangan dalam hubungan dengan alam. Pandangan ini berakar pada kearifan lokal, salah satu bentuk kearifan lokal adalah falsafah Welas Asih Pepitu. Falsafah ini membentuk pandangan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap alam serta mendorong masyarakat untuk menjaga dan mengelola sumber daya alam secara bijak. Di sisi lain, pewarisan falsafah ini menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui implementasi falsafah Welas Asih Pepitu dalam upaya konservasi sumber daya alam serta cara pewarisan falsafah Welas Asih Pepitu kepada generasi selanjutnya.


Penelitian ini dilakukan di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bantuan panduan wawancara untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai falsafah Welas Asih Pepitu. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada key informan, observasi, dan studi pustaka. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi falsafah Welas Asih Pepitu sebagai bagian upaya konservasi sumber daya alam terwujud dalam ritual mayu banyu, larangan membunuh hewan, larangan menebang pohon, dan budidaya jenis tanaman ritual. Ritual mayu banyu mencerminkan ajaran kasih sayang kepada Ibu Pertiwi, larang membunuh hewan mencerminkan ajaran kasih sayang kepada hewan, serta larangan menebang pohon dan budidaya jenis tanaman ritual mencerminkan ajaran kasih sayang kepada tumbuh-tumbuhan. Sementara itu, falsafah ini diwariskan secara turun-temurun melalui penyampaian lisan dalam situasi santai terutama saat berkumpul bersama di sekitar perapian serta diperkuat dengan keterlibatan generasi muda pada berbagai tradisi atau ritual adat.

The Ngadas people have a view in relation to nature. This view is rooted in local wisdom, one form of local wisdom is Welas Asih Pepitu's philosophy. This philosophy forms the views, attitudes, and behaviors of the community towards nature and encourages them to protect and manage natural resources wisely. On the other hand, the inheritance of this philosophy is the key to maintaining the sustainability of natural resources. This research aims to find out the implementation of the Welas Asih Pepitu philosophy in natural resource conservation efforts and how to pass on the Welas Asih Pepitu’s philosophy to the next generation.


This research was conducted in Ngadas Village, Poncokusumo District, Malang Regency, East Java Province. This research used a qualitative approach with pre-prepared interview guidelines to obtain complete information about the philosophy of Welas Asih Pepitu. Data collection methods used were interviews with key informants, observation, and a review of relevant literature. Data analysis included data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification.


The results showed that the implementation of the Welas Asih Pepitu philosophy as part of natural resource conservation efforts was manifested in manyu banyu ritual, the prohibition of killing animals, the prohibition of cutting down trees, and the cultivation of ritual plant species. The mayu banyu ritual reflects the teachings of affection for Ibu Pertiwi, the prohibition of killing animals reflects the teachings of affection for animals, and the prohibition of cutting down trees and cultivating of ritual plant species reflects the teachings of affection for plants. Meanwhile, this philosophy is passed down through generations through oral transmission in casual situations, especially when gathering together around the fireplace, and is reinforced by the involvement of the younger generation in various traditions or rituals.

Kata Kunci : Welas Asih Pepitu, Masyarakat, Ngadas, Falsafah, Ritual, Larangan

  1. S1-2024-445494-abstract.pdf  
  2. S1-2024-445494-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-445494-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-445494-title.pdf