Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Kesehatan Reproduksi Karyawan di SPBU
HAFIFAH MAULIA RISTANDIATI, Yayu Nidaul Fithriyyah, S.Kep., Ns., M.Kep.; Widyawati, S.Kp., M.Kes.,Ph.D.
2024 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar Belakang: Peningkatan jumlah kendaraan bermotor sejak tahun 1998 menyebabkan risiko tinggi bagi operator SPBU yang rentan terhadap paparan senyawa berbahaya seperti BTEX dan timbal, yang dapat merugikan kesehatan reproduksi. Meskipun faktor internal dan eksternal dapat memengaruhi kesehatan reproduksi, penelitian ini menyoroti ketidakjelasan terkait dampak langsung pada operator SPBU dengan meninjau SPBU Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal terhadap kondisi kesehatan reproduksi karyawan yang bekerja di SPBU. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis korelasional melalui pendekatan secara cross sectional. Penelitian dilakukan di 17 SPBU di Kota Yogyakarta dan 35 SPBU di Kabupaten Sleman. Partisipan pada penelitian ini adalah seluruh operator SPBU yang berjumlah 363 orang. Pengumpulan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis penelitian menggunakan korelasi spearman, korelasi eta, korelasi koefisien kontingensi, dan korelasi gamma untuk mengetahui hubungan antara faktor internal maupun eksternal dengan kesehatan reproduksi. Hasil: Secara umum faktor internal dan eksternal berhubungan dengan kesehatan reproduksi pada operator SPBU. Namun, terdapat beberapa faktor yang tidak berhubungan atau tidak adanya korelasi (p > signifikansi (? = 5%) dan (? = 0) meliputi tinggi badan, beban kerja, dan pola tidur-istirahat dengan kesehatan reproduksi pada pria. Kesimpulan: Faktor internal yang berpengaruh dengan kesehatan reproduksi meliputi usia, berat badan, tinggi badan, dan riwayat penyakit organ reproduksi. Di samping itu, faktor eksternal meliputi status pernikahan, masa kerja, beban kerja, aktivitas seksual, pola tidur-istirahat, pola makan, kadar polutan di udara (timbal dan BTEX).
Background: The increase in the number of motorized vehicles since 1998 has led to a high risk for gas station operators who are vulnerable to exposure to hazardous compounds such as BTEX and lead, which can be detrimental to reproductive health. Although both internal and external factors can affect reproductive health, this study highlights the lack of clarity regarding the direct impact on gas station operators by reviewing gas stations in Yogyakarta City and Sleman Regency. Objective: Knowing the relationship between internal factors and external factors on the reproductive health conditions of employees working at gas stations. Method: This research is a quantitative research with correlation type through cross sectional approach. The research was conducted at 17 gas stations in Yogyakarta City and 35 gas stations in Sleman Regency. The participants in this study were all gas station operators totaling 363 people. Sample collection used consecutive sampling technique. The research analysis used spearman correlation, eta correlation, contingency coefficient correlation, and gamma correlation to determine the relationship between internal and external factors with reproductive health. Result: In general, internal and external factors are associated with reproductive health in gas station operators. However, there are several factors that are not related or there is no correlation (p > significance (? = 5%) and (? = 0) including height, workload, and sleep-rest patterns with reproductive health in men. Conclusion: Internal factors that affect reproductive health include age, weight, height, and history of reproductive organ disease. In addition, external factors include marital status, tenure, workload, sexual activity, sleep-rest patterns, diet, air pollutant levels (lead and BTEX).
Kata Kunci : SPBU, kesehatan reproduksi, faktor internal, faktor eksternal