Virtual Homeland: Wacana dan Strategi Pendirian Negara Islam di Media Sosial (Twitter)
DIMAS CHANDRA MUKTI, Arie Ruhyanto, S.I.P., M.Sc., Ph.D.
2023 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN
Meskipun dihadapkan pada pembatasan dan tekanan yang signifikan, gerakan kelompok Islamist terus eksis menyebarkan ideologi khilafah melewati batas-batas nation-state (negara-bangsa). Wacana dan strategi framing yang dilakukan secara terus-menerus menjadi penyebab dari ketahanan gerakan kelompok ini. Ketahanan gerakan inilah yang memunculkan fenomena "Virtual Homeland". Secara garis besar, artikel ini bertujuan untuk mengamati wacana dan strategi framing yang dilakukan oleh kelompok Islamist dalam menarasikan Daulah Khilafah Islamiyah di media sosial (Twitter). Dengan menggunakan basis big data, artikel ini mengadopsi pendekatan Corpus Assisted Discourse Studies (CADS) untuk menjawab tujuan tersebut. Setidaknya terdapat lima wacana dan strategi framing gerakan Islamist yakni, (1) kritik atas kegagalan konsep nation-state, (2) gerakan transnasional, (3) pembenaran teologis, (4) romantisme masa kejayaan khilafah Islam, dan (5) penggunaan keseragaman simbol.
Despite being faced with significant restrictions and pressures, the Islamist movement continues to exist to spread the ideology of the caliphate across the boundaries of the nation-state. Discourse and framing strategies carried out continuously are the cause of the resilience of this group movement. The resilience of this movement is what gave rise to the "Virtual Homeland" phenomenon. This article aims to observe the discourse and framing strategies carried out by Islamist groups in narrating Daulah Khilafah Islamiyah on social media (Twitter). Using a big data base, this article adopts the Corpus Assisted Discourse Studies (CADS) approach to answer this goal. There are at least five discourses and framing strategies of the Islamist movement, namely, (1) criticism of the failure of the nation-state concept, (2) transnational movement, (3) theological justification, (4) romanticism of the heyday of the Islamic caliphate, and (5) the use of uniformity of symbols.
Kata Kunci : Twitter; Khilafah; Big Data; Corpus Assisted Discourse Studies (CADS)